Batang Kuis, 16/12 (LintasMedan) – Sejumlah warga Dusun III Desa Ujung Benteng Kecamatan Batang Kuis mengaku sangat khawatir jika hujan deras turun akibat banjir yang kerap melanda kawasan itu.
‘Hujan sedikit saja, air sudah menggenang. Apalagi kalau hujan deras stres dan ketakutan kami,” kata Painem, 43, salah seorang perwakilan warga, kepada anggota DPRD Sumut, Eveready Sitorus yang melakukan reses ke Desa Bintang Meriah Kecamatan Batang Kuis, Jumat sore.
Menurut ibu rumah tangga ini, banjir yang kerap melanda lokasi tempat tinggalnya itu sudah dialami selama belasan tahun.
“Sejak lima belas tahun lalu saya tinggal di sini, selalu banjir kalau hujan deras turun. Jalan-jalannya juga sangat becek, sehingga kalau melintas kami harus menggunakan kantongan plastik untuk alas kaki,” keluhnya.
Painem mengungkap, sudah banyak pihak-pihak yang datang meninjau untuk mengaspal jalan tersebut. Namun hingga kini tak kunjung terealisasi.
Dia dan warga lainnya juga mengaku tidak memahami kenapa areal jalan Dusun III Ujung Benteng tak kunjung diperbaiki dan diaspal.
“Lihatlah Pak, jalan-jalan lainnya di kawasan sini semua sudah rapi, kesannya kami seperti anak bawang,” katanya kepada anggota Komisi E DPRD Sumut ini.
Di wilayah daerah pemilihan (Dapil) nya itu, Eveready yang juga Politisi Partai Gerindra ini banyak menerima keluhan warga, di antaranya mengenai infrastruktur dan saluran drainase yang belum maksimal hingga menyebabkan beberapa rumah warga banjir saat hujan deras turun.
Keluhan yang sama juga disampaikan Nurhayati, warga Jalan H Jalal Dusun III, Batang Kuis. Dia mengatakan banjir hingga memasuki rumah-rumah warga.
Eveready menyampaikan reses yang dilakukannya dalam upaya menjeput aspirasi masyarakat yang akan dibawanya untuk dibahas dalam Musrembang bersama kalangan eksekutif Pemprov Sumut.
“Kalau pembangunan yang memang sudah diprogramkan pada tahun ini pasti berjalan,” katanya didampingi Kepala Dusun III Desa Bintang Meriah, Sutrisno.
Reses, kata Eveready juga dalam upaya menyosialisasikan program-program pemerintah kepada masyarakat. “Sejumlah program pemerintah, misalnya dana desa itu harus dijeput dan diperjuangkan. Melalui reses inilah diketahui apa yang menjadi keluhan masyarakat,” ujarnya pada kegiatan yang dihadiri ratusan warga itu.
Reses Eveready ke wilayah itu menjadi semakin meriah dengan hiburan seni tradisional “reok”.
Menurut Eveready seni tradisonal itu memang harus terus disosialisasikan di tengah-tengah masyarakat.
“Buktinya masih banyak yang tertarik untuk menyaksikannya. Saat kita tanya hampir semua memilih pertunjukan reok daripada musik keyboard di acara ini,” ucap pembina 119 sanggar seni ini. (LMC-02 )