Medan, 27/12 (LintasMedan)- Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara Benhur Ngkaimi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pasar di Medan menjelang akhir tahun Jen2018.
Sidak tersebut dilakukan bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut Alwin, Tim Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Pasar Petisah Medan, Kamis (27/12).
Sebelum melakukn sidak pasar mereka menggelar rapat tertutup di Kantor Bulog Sumut Jalan Gatot Subroto Medan.
Dalam sidak di Pasar Petisah, tim dari Bulog menemukan harga beras medium di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni 11.000 per kg.
Beberapa pedagang beras di pasar tersebut mengungkapkan bahwa mereka tidak menjual beras Bulog jenis medium, tetapi memasarkan beras IR 64 setara beras medium Bulog dengn harga rata-rata Rp11.000 per kg.
Jenis beras lainnya, yakni kuku balam Rp12.000 per kg, dan ramos Rp13.000 per kg.
“Kami tidak menjual beras Bulog jenis medium atau premium,” ucap Ahwa, pedagang beras di Pasar Petisah Medan.
Menurut dia, beras Bulog jenis medium kurang diminati meski harganya lebih murah, yakni Rp9.950 per kg.
“Beras Bulog memang cantik, tapi kalau dimasak buyar, hambar dan kurang ada rasa, sehingga konsumen kurang digemarai konsumen,” kata Ahwa seraya menyebut daya beli masyarakat juga rendah akhir-akhir ini.
Kepala Perum Bulog Divre Sumut, Benhur Ngkaimi mengemukakan, harga beras IR 64 yang ditawarkan berkisar antara Rp10.000 hingga Rp11.000 per kg tersebut sudah diatas HET beras medium Rp9.950 per kg.
“Idealnya harga beras IR 64 berkisar antara Rp9.500 hingga Rp9.600 per kg atau tidak lebih dari HET Rp9.950 per kg,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya bersama instansi terkait telah menemukan solusi agar harga beras medium di pasar tidak melebihi HET, yaitu dengan cara mencampur (mix) beras medium dengan beras lokal.
Harga beras mix tersebut di tingkat ditetapkan berkisar antara Rp9.500 hingga Rp9.600 per kg, sebab harga beras medium curah saat ini rata-rata Rp8.600 per kg dan stoknya mencapai 80.000 ton.
“Kami menargetkan, mulai Januari 2019 tidak ada lagi harga beras medium di atas HET,” katanya.
Disebutkannya, untuk sementara beras Bulog oleh sebagian masyarakat bukan masalah kualitas, tetapi preferensi konsumen (suka atau tidak suka).
“Oleh karena itu, peredaran beras mix tersebut akan diawasi secara ketat agar jangan sampai dimanfaatkan distributor untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya,” kata Benhur.
Komoditi lain yang dipantau tim dari Bulog, yakni cabai merah Rp22.000 per kg, cabai rawit Rp50.000 per kg, tomat Rp12.000 per kg dan bawang merah Rp30.000 per kg.
“Secara umum harga bahan pangan di Medan relatif stabil,” ujarnya. (LMC-05)