Medan, 5/7 (LintasMedan) – Perubahan cuaca akhir akhir ini berdampak pada ketersediaan air bersih PDAM Tirtanadi.
Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi Ir Delviyandri, M.Psi saat meninjau jaringan pipa transmisi dari Sumber Air Sibolangit di Bak Kuala, Namorambe, menyampaikan, musim kemarau tahun ini yang diprediksi terjadi pada bulan Agustus ternyata lebih cepat dari perkiraan.
“Musim kemarau yg diperkirakan pada bulan Agustus terjadi lebih cepat pada pertengahan bulan Juni ini,” kata Delviyandri.
Hal ini berdampak pada ketersediaan air bersih khususnya yang bersumber dari Sibolangit.
“Debit air Sibolangit mengalami penurunan dari 650 l/d turun menjadi 540 l/d, terjadi penurunan sekitar 110 l/d,” kata Delviyandri.
Selain itu, press (tekanan) air yang biasanya 5,4 kg/cm2 turun menjadi 2,8 kg/cm2, tambah Delviyandri.
Akibat penurunan debit dan tekanan air dari Sumber Air Sibolangit, beberapa kawasan mengalami gangguan pelayanan yaitu : Jalan Jamin Ginting – Pancur Batu, Simpang Selayang, RS. Adam Malik, Perumnas Simalingkar, Jalan Bunga Rinte Raya, Jalan Stella, Jalan Pencawan, Jalan Bunga Pancur Siwa, Jalan Bunga Pancur, RS. Jiwa Sembada, Jalan Palas Raya, Kompleks AURI Jalan Suwondo, Karang Sari, Perumahan Citra Wisata, Gedung Johor sekitarnya.
Namun PDAM Tirtanadi mencoba mencari solusi dengan menambah supply air di kawasan tersebut yang bersumber dari IPA Sunggal dan IPA Deli Tua.
Pantauan wartawan di lapangan terlihat Petugas PDAM Tirtanadi sibuk melakukan pengaturan jaringan perpipaan.
Untuk ketersediaan sumber air baku yang berasal dari air permukaan (Sungai), Delviyandri menuturkan bahwa belum ada penurunan debit yg signifikan sehingga belum mempengaruhi produksi air di Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi.
“Kami mohon maaf atas gangguan ini, hal ini sepenuhnya merupakan gejala alam diluar kemampuan kami,” ujar Delviyandri.
Pelanggan kami yang mengalami gangguan air dapat menyampaikan keluhannya ke cabang terkait atau melalui layanan HaloTirtanadi ke nomor 1500 922, kata Delviyandri.(LMC/rel)