Medan, 1/5 (LintasMedan) – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu tenaga keolahragaan pelatih cabang olahraga gulat, pemerintah provinsi Sumatera Utara melalui Dinas pemuda dan olahraga melaksanakan kegiatan penataran pelatih cabang olahraga gulat tahun 2019.
Kegiatan yang dimulai 30 April hingga 3 Mei di Griya Hotel Medan, diikuti oleh 40 pelatih gulat dari Pengcab PGSI Kabupaten/Kota di Sumut.
Kegiatan sebelumnya dibuka oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui staf ahli bidang politik dan pemerintahan Pemprovsu Noval Mahyar. Dalam sambutan Gubsu yang dibacakan Noval, Penataran pelatih ini bertujuan meningkatkan prestasi Sumut sebagai tuan rumah bersama Aceh pada PON ke XXI/2024. Dikatakan Edy pada PON 2016 di Jawa Barat kontingen Sumut berada di peringkat sembilan dengan 16 emas, 17 perak, 33 perunggu. Sementara pada PON 2012 Riau Sumut berada di peringkat delapan dengan 15 emas, 19 perak, 23 perunggu. Meski secara torehan medali ada peningkatan, namun secara peringkat mengalami penurunan.
“Sebagai tuan rumah pada PON 2024, hal tersebut menjadi peringatan awal bagi kita untuk meningkatkan kualitas atlet. Atlet yang berkualitas didapat dan dilatih oleh pelatih yang berkualitas. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan pelatih berkualitas sehingga kompetensi serta inovasi pelatih dalam latihan dapat meningkatkan prestasi atlet yang kita bina,” pesannya.
Edy berpesan kiranya seluruh peserta mengikuti rangkaian pelatihan dengan sungguh – sungguh dan penuh rasa tanggungjawab. Hal itu dilakukan agar hasil yang diperoleh selama pelaksanaan Penataran pelatih dapat menambah wawasan dan motivasi para pelatih dalam melakukan pembinaan olahraga gulat sekaligus mengaplikasikan hasil Penataran di Pengcab ataupun klub gulat di kabupaten dan kota.
“Standar kelulusan yang diterima para peserta diakui secara nasional dalam bentuk sertifikat nasional. Makanya, saya berharap seluruh peserta memfokuskan pikiran dan kemampuan agar dapat lulus dalam Penataran ini,” harap Edy.
Kepala Bidang Olahraga Prestasi Dispora Sumut Joshua Sinurat, mengatakan melalui penataran kali ini bisa menghasilkan pelatih berkualitas. Selanjutnya mereka diharapkan bisa menyusun program latihan untuk menghasilkan pegulat handal, untuk dipersiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 di Papua dan PON 2024 di Sumut dan Aceh.
“Kita harapkan kepada semua pelatih gulat yang mengikuti Penataran ini bisa nantinya mengaplikasikan ilmu tersebut kepada atlet binaan di daerah. Kita inginkan kualitas program latihan harus baik. Sehingga dengan begitu target PGSI Sumut mencetak bibit – bibit pegulat hebat bisa terwujud,” harap Joshua yang juga mantan pegulat nasional.
Lebih lanjut Joshua menilai, salah satu upaya untuk mencetak atlet hebat ada di tangan pelatih yang sudah memiliki pengalaman dan kemampuan baik. Joshua pun berharap kesempatan ini harus dimanfaatkan maksimal oleh seluruh pelatih, untuk menggali ilmu dari para narasumber.
“Setelah ini mereka harus bisa mengaplikasikan materi yang diperoleh di daerah masing – masing. Kita inginkan pada PON 2024 di Sumut dan Aceh, cabor gulat harus bisa berprestasi meraih medali,” ucap Joshua.
Pada kegiatan penataran selama empat hari ke depan, para pelatih akan mendapatkan pembekalan dan pelatihan dari sejumlah praktisi dan olahragawan untuk mendapatkan sertifikat berlisensi nasional.
Sejumlah praktisi yang diundang antara lain doktor Rubianto hadi dari PB PGSI yang akan memberikan pembekalan materi latihan fisik dan menysun program latihan yang baik. Kemudian dari Pengprov PGSI Kalimantan Timur Suryadi Gunawan yang akan memberikan pembekalan tentang teknik dan pengalaman saat berlaga di event internasional.(LMC-02)