Medan, 17/10 (LintasMedan) – Kalangan anggota DPRD Sumatera Utara mengaku khawatir
pembangunan jalan nasional Sibolga-Batas Tapanuli Selatan (Tapsel) dikhawatirkan tidak selesai tepat waktu akibat lambatnya proses perngerjaannya.
Dari pantauan legislator baru-baru ini ke lokasi proses pengerjaan jalan tersebut diperkirakan belum mencapai 50 persen, sehingga proyek multi years tersebut dikhawatirkan bakal terbengkalai.
“Pasalnya jika hingga akhir tahun tidak kunjung selesai dana pembangunan jalan tersebut akan dikembalikan kepada pemberi pinjaman,” kata Sekretaris Komisi D DPRD Sumut Nezar Djoeli, kepada wartawan di Medan, Senin.
Dijelaskan Nezar saat melakukan kunjungan kerja ke Sibolga-Tapteng pihaknya melihat proses pengerjan jalan Sibolga-Tapsel itu terkesa lambat dan asal-asalan. Bagian yang baru dikerjakan juga sudah kembali berlubang.
“Apalagi saat ini memasuki musim penghujan, jalan tersebut berlubang dan tergenang,” ujarnya.
Komisi D, kata dia melihat ketidakseriusan Balai Jalan Nasional dalam mengawasi pekerjaan sarana yang merupakan ‘urat nadi’ masyarakat Tapteng itu.
Anggota DPRD Sumut Zuliski Simorangkir juga mengaku tidak yakin pengerjaan bisa selesai di akhir tahun ini.
Sementara tambah dia saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan rasionalisasi, artinya jika rehabilitas jalan tidak selesai, maka dana untuk pembangunan kedepan dikhawatirkan tidak lagi dikucurkan karena sudah terkena rasionalisasi.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Sumut lainnya, Zulfikar mengatakan pihaknya merasa sangat prihatin melihat kondisi jalan yang ada di Tapteng. Sudah lama proses pengerjaannya namun belum juga terlihat penyelesaiannya.(LMC-02)