Jakarta, 9/8 (LintasMedan) – Joko Widodo (Jokowi) memilih Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden (Cawapres) periode 2019-2024 dinilai sebagai keputusan tepat, karena sosok Ma’ruf bisa menjadi peredam kebencian.
“Keterbelahan masyarakat kita karena isu politik mulai dari Pilpres 2014 dan pilkada serentak masih seputar isu kebencian. Sehingga kita partai pimpinan parpol berdiskusi mencari figur dan di sisi lain meredam kebencian,” kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pasangan Jokowi-Ma’ruf mencerminkan pasangan nasionalis-religius dan Ma’ruf dinilai pantas menjadi cawapres Jokowi karena punya pengalaman di berbagai organisasi.
Pertimbangan lainnya, menurut dia, Ma’ruf Amin pernah menjadi anggota Fraksi-PKB DPR RI, Dewan Pertimbangan Presiden, dan pemimpin tertinggi Nahdlatul Ulama (NU).
Ma’ruf juga pengalaman di bidang ekonomi karena merupakan anggota dewan pengarah syariah nasional.
“Pengetahuan beliau paripurna. Kita lihat beliau mewarnai spektrum politik nasionalis-religius di mana KH Maruf Amin titik temu. Figur titik temu melting point kelompok masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengumumkan cawapresnya pada Pilpres 2019. Ketum MUI KH Ma’ruf Amin resmi diumumkan menjadi cawapres.
“Saya memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai calon Presiden RI periode 2019-2024. Keputusan ini adalah tanggung jawab besar, erat kaitannya dengan cita-cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia maju dalam melanjutkan pembangunan dan berkeadilan di seluruh pelosok,” ujar Jokowi saat pengumuman di Jakarta, Kamis (9/8).
Keputusan tersebut, kata Jokowi, didasarkan pertimbangan dan masukan dari berbagai elemen masyarakat, dan telah mendapatkan persetujuan dari parpol Koalisi Indonesia Kerja. (LMC-03/Dtc)