Medan, 3/5 (LintasMedan) – Pemerintah Kota Medan bekerja sama dengan sejumlah lembaga menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama percepatan kemajuan akses universal terhadap kualitas dalam penanganan penyakit tuberculosis (TB).
“Saya mengajak masyarakat Kota Medan agar sama-sama meningkatkan kepedulian kita terhadap penyebaran penyakit menular TB,” kata Walikota Medan H.T Dzulmi Eldin pada acara Lokakarya Konsultasi Publik Rencana Aksi Daerah dan penandatanganan MoU penanggulangan TB, di Medan, Rabu.
MoU tersebut ditandatangani Walikota Medan Dzulmi Eldin dengan Bank Banten, PERSI Kota Medan, Perwakilan CSO Kota Medan, BPJS Kota Medan, Perwakilan Perusahaan di Kota Medan.
Selain itu, Pemko Medan juga menandatangani MoU di bidang peningkatan derajat kesehatan dengan lembaga pendidikan tinggi, Fakultas Kedokteran USU, Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Stikes Sumatera Utara, Poltekes Kementerian Kesehatan RI, FKM UNPRI dan Fakultas Farmasi Ilmu Kesehatan USM Indonesia.
Melalui MoU tersebut, Walikota berharap upaya penanggulangan penyakit TB paru sekaligus meminimalkan jumlah penderita penyakit itu tidak hanya dilakukan sendirian oleh pemerintah, tetapi juga oleh sejumlah lembaga maupun institusi terkait lainnya.
“Kerja sama ini tentunya untuk menjadikan Kota Medan yang kita cintai ini menjadi kota sehat dan nyaman untuk kita huni bersama,” ujarnya.
Terkait dengan MoU itu, kata Eldin, pihaknya akan menyusun rencana aksi daerah yang efektif memberikan solusi jitu untuk mengurangi dan menekan penyebaran angka penyakit TB di Kota Medan, sehingga kedepan angka penyebaran penyakit TB di ibukota Provinsi Sumut menjadi nol kasus.
Sebelumnya Kadis Kesehatan Kota Medan Usma Polita Nasution, mengemukakan bahwa rencana aksi daerah yang diikuti 160 peserta dari berbagai stakeholders sebagai upaya tindak lanjut dari program Rencana Aksi Nasional untuk mendukung percepatan penanggulan TB, terutama dalam rangka peningkatan kesadaran dan menggerakkan seluruh stakeholder daerah dalam penanggulangan TB.
“Rencananya kegiatan konsultasi publik ini akan berlangsung selama dua hari, yakni 3-4 Mei 2017,” katanya.
Sebagaimana diketahui, penyakit tuberkulosis merupakan ancaman serius, karena sepertiga penduduk dunia terkontaminasi tuberkulosis.
Penyakit tuberkulosis, yaitu penyakit infeksi yang umumnya mengenai jaringan paru dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis complex.
Oleh karena itu penting dilakukan pengobatan TB sesegera mungkin dan diselesaikan sampai tuntas untuk mencegah penularan pada orang lain serta timbulnya kasus TB kebal obat. (LMC-03)