Medan, 9/5 (LintasMedan) – Penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kian memprihatinkan karena hingga Januari 2017 secara komulatif sudah terdeteksi sebanyak 8.272 kasus, terdiri dari HIV sebanyak 3.411 dan AIDS 4.861 kasus.
“Kita sangat prihatin dengan situasi ini. Terlebih kepada para korban HIV AIDS yang ditularkan oleh pasangannya,” kata Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung saat menerima audiensi Komisi Penanggulangan HIV-AIDS (KPAI) Sumut, di kantor gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Selasa.
Apalagi, lanjutnya, Sumut berada diurutan ketujuh dari 10 provinsi dengan data kasus HIV-AIDS terbesar di Indonesia.
Menyikapi hal itu, ia minta semua pihak harus serius dalam menekan penyebaran HIV/AIDS karena jika ditangani seadanya, maka penyebarannya akan semakin pesat, apalagi data yang terdeteksi itu seperti fenomena gunung es.
Selain itu, Nurhajizah juga menekankan tentang pentingnya sosialisasi mencegah penyebaran HIV/AIDS secara lebih gencar, terutama kepada masyarakat kelas bawah.
Sementara untuk masyarakat kelas atas, ia memperkirakan mereka sudah mempunyai kesadaran untuk mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS
Terkait alokasi anggaran yang menjadi persoalan utama yang dihadapi Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Provinsi Sumut, Wagub berjanji akan menfasilitasi serta memanggil stakeholders terkait untuk mendapatkan solusinya.
Sebelumnya Sekretaris KPAI Sumut Rahmatsyah, mengatakan, pihaknya telah menyusun sejumlah program dan kegiatan sosialisasi tentang HIV/AIDS yang diharapkan dapat seluruhnya dilaksanakan selama tahun 2017.
Namun, menurut dia, hanya sebagian dari program dan kegiatan KPAI Sumut itu yang dapat dilaksanakan karena keterbatasan anggaran.
“Tahun ini kita hanya mendapatkan dukungan dana dari Global Foundation. Kita berharap Pemprov Sumut juga terlibat dalam pendanaan seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan KPAI Sumut, antara lain sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat melalui media massage, pelatihan pemberdayaan kepada orang dengan HIV/AIDS (Odha) serta aktivitas LSM peduli AIDS dan workshop Perda.
Melalui sejumlah kegiatan tersebut, Rahmatsyah berharap dapat dihasilkan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS dan Perda AIDS di Sumut. (LMC-01)