

Jakarta, 22/10 (LintasMedan) -Perum Bulog sudah melakukan penjajakan dengan Vietnam dan Thailand terkait impor beras. Dari kedua negara tersebut, baru Vietnam yang sudah menyatakan garansi untuk menjual beras impor sebanyak 1 juta ton ke Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti , Rabu.
Djarot menegaskan impor beras yang dilakukan Bulog berdasarkan penugasan murni hanya untuk cadangan pemerintah saja. Beras impor tak akan disalurkan ke pasar umum atau untuk mengguyur pasar.
Proses impor ini rencananya tak akan seluruhnya masuk ke Indonesia, sebagian ditahan di gudang-gudang Vietnam sambil memastikan kemampuan produksi dalam negeri.
“Vietnam sudah memberikan suplai garansi sampai 1 juta ton, 1 juta ton ini kita kan hitung berapa yang ditarik (impor) ke Indonesia dan berapa yang di Vietnam,” kata Djarot.
Sementara itu, penjajakan impor beras dengan Thailand masih dilakukan negosiasi. Rencana impor beras dari Thailand progresnya tak sebaik dengan pengadaan beras impor dari Vietnam.
“Thailand, kita juga masih nego, mereka ketat sekali, kalau dengan Thailand masih LoI,” katanya.
Djarot mengatakan pihaknya masih menghitung soal stok-stok beras di berbagai gudang Bulog di seluruh Indonesia. Hal ini terkait pendistribusian beras impor ke lokasi yang tepat terutama daerah yang defisit.
“Saya suruh hitung ke jajaran Bulog, berapa stok Bulog sampai Desember, kalau tak diisi dari luar. Saya baru tahap akan menentukan mana, pelabuhan kita kumpulkan dimasukdn ke sana,” katanya.
Presiden Jokowi sudah memastikan Indonesia akan mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam. Impor beras ini sebagai cadangan beras untuk kebutuhan di dalam negeri hingga awal tahun depan.
“Ini impor itu kita lakukan untuk memperkuat cadangan beras nasional, tetapi bisa ditaruh di Vietnam atau Thailand, bisa ditaruh di sini,” kata Jokowi kemarin.
Jokowi menjelaskan meski Indonesia mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand, namun pasokan beras bisa disimpan di kedua negara tersebut sebagai jaga-jaga. Bila kebutuhan mendesak karena produksi terganggung karena El Nino, maka beras-beras tersebut bisa masuk ke Indonesia.(LMC/Dtc)