Medan, 3/10 (LintasMedan) – Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menegaskan PDAM Tirtanadi harus mampu mencapai target cakupan air di Medan 85 persen tahun 2019 dan bila perlu akhir 2018 sudah terealisasi.
Hal itu ditegaskan Gubsu pada puncak HUT ke 111 PDAM Tirtanadi di halaman kantor itu Jalan SM Raja nomor 1 Medan Minggu.
Puncak acara itu diawali dengan gerak jalan santai yang dibuka Gubernur dan diikuti keluarga besar PDAM Tirtanadi.
Hadir Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi Hasban Ritonga, Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo, Direktur Air Minum Delviyandri, Direktur Air Limbah Heri Batangari Nasution, Direktur Administrasi dan Keuangan Arif Haryadian, mantan Dirut PDAM Tirtanadi Kumala Siregar dan mantan Direktur Operasi Nelson Parapat.
Pada acara itu juga Gubernur meresmikan peluncuran “Loket Pelayanan Mobil Keliling” yang berfungsi untuk pembayaran rekening, pengaduan pelanggan dan pendaftaran sambungan baru. Juga Halo Tirtanadi 1500-922 www.pdamtirtanadi.co.id
Tujuannya untuk tercipta “Pelayanan air terpercaya ekonomis dan aman (Paten)”.
Gubernur didampingi isteri Ny Hj Evi Diana Erry membayar rekening air rumahnya di loket pelayanan mobil keliling tersebut dan diketahui atas nama Erry Nuradi beralamat Jalan Villa Gading Mas membayar Rp409.962.
Hasban Ritonga beralamat di Citra wisata Blok 7 no 12 membayar rekening air Rp150.930.
Gubernur mengatakan sampai hari ini Tirtanadi masih melayani cakupan air di Medan 74 persen atau 225.000 sambungan saja. Untuk itu Tirtanadi bisa meningkatkan pelayanan sehingga akhir tahun 2018 sudah dapat cakupan air 85 persen.
“Kini Tirtanadi juga belum bisa beri PAD karena hasil yang ada untuk tambah modal lagi seperti bangun Instalasi Pengolahan Air,” kata Erry.
Tapi kalau sudah 85 persen baru bisa. Oleh karena itu Tirtanadi harus ada sense of belonging, rasa memiliki. Jadi dari karyawan sampai direksi harus saling kerjasama sehingga tercipta Good Corporate Governance (GCG), open biding (lelang jabatan).
Ia juga minta Tirtanadi pertama, transparansi – ingin PDAM bisa meningkatkan layanan yang baik setiap hari, jangan hanya pas ada kedatangan pejabat saja.
Kedua, Akuntable-harus mempunyai pertanggungjawaban yang baik. Jadi proyek-proyek PDAM bisa dipertanggungjawabkan
Ketiga Responsibility-PDAM harus merespon seperti keluhan pelanggan. Keempat
Independensi dan kelima Fairness seperti mulai perekrutan harus fair.
“Saya ingin dengar direksi PDAM Tirtanadi tidak pulang cepat, bila perlu pulang malam untuk berdiskusi guna peningkatan PDAM ini. Apalagi ada sense of belonging rasa memilki terhadap perusahaan ini,” katanya.(LMC/rel)