Jakarta, 29/9 (LintasMedan) – Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia mengatakan hingga Minggu 27 September siang waktu Arab Saudi, terdapat 34 korban jiwa yang merupakan jemaah haji Indonesia.
Namun masih ada kemungkinan jumlah korban jiwa tersebut akan bertambah, seperti dijelaskan Aulia Putra, Sekretaris Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.
“Itu ada kurang lebih 81 jemaah yang masih belum kembali ke pemondokan. Artinya bisa jadi mereka sudah meninggal atau bisa jadi mereka sebenarnya dirawat di rumah sakit,” katanya, Selasa.
Insiden berjejalan saat melakukan ibadah jumroh di Mina, Kamis (24/09), menewaskan 760 orang lebih sementara sedikitnya 850 lainnya cedera.
Pihak berwenang Arab Saudi hingga masih terus melakukan proses identifikasi untuk memastikan korban dan asal negaranya.
“Sampai saat ini, karena mungkin jumlah jemaahnya yang menjadi korban amat banyak, identifikasi secara bertahap. Kita pun menunggu dari mereka,” tambah Aulia Putra.
Proses identifikasi menggunakan nama atau tanda pengenal yang masih melekat di tubuh korban, namun juga sudah disebarkan foto-foto dari korban yang meninggal dan yang masih hilang untuk dicocokkan.
“Untuk lebih memastikan, kita mengundang kalau misalnya ada keluarga yang ikut menjadi jamaah, kita libatkan untuk bisa melihat, mencocokkan.”
Selain itu perangkat kelompok terbang atau kloter -seperti pimpinan kloter, pimpinan rombongan, dan dokter kloter- juga dilibatkan untuk membantu.
Aulia Putra tidak bisa memastikan kapan proses identfikasi bisa selesai untuk mengetahui nasib dari 81 jemaah haji yang belum pulang ke pemondokannya karena tergantung dari kecepatan identifikasi pihak berwenang Arab Saudi.(LMC/BBC Indonesia)