Medan, 15/9 (LintasMedan) : Ketua DPRD Sumatera Utara Ajib Shah berharap berbagai pihak untuk tidak mengembangkan opini apalagi sampai berupaya menyeret Partai Golkar dalam kasus gas oplosan yang saat ini sedang ditangani aparat kepolisian.
Ketua DPD Partai Golkar Sumut itu bahkan menegaskan, jika memang terbukti ada anggota DPRD Sumut terlibat dalam kasus gas oplosan yang baru-baru ini digrebek aparat kepolisian, lembaga legislatif di bawah pimpinannya akan memberikan tindakan tegas.
“Jika memang terbukti, apalagi pelakunya politisi Partai Golkar, pasti akan langsung dipecat,” ujarnya menjawab wartawan, Selasa.
Untuk itu dia meminta wartawan melakukan cek dan ricek ke pihak Pertamina, maupun kepolisian siapa pelaku sebenarnya, dan apakah memang ada kaum intelektual di dalamnya.
Karena menurut Ajib Shah, tidak ada oknum yang kebal hukum di negara ini, baik itu anggota DPRD Sumut maupun politisi Partai Golkar.
“Jadi kita minta aparat juga tegas dan mengungkap siapa -siapa pelakunya agar tidak terus-terusan terjadi fitnah,” ujar Ajib Shah.
Sementara hingga, saat ini gelombang masyarakat terus berdatangan ke Gedung DPRD Sumut, meminta Kepala Polisi Daerah Sumut berani menangkap pemilik gas oplosan.
“Perbuatan melanggar hukum itu sangat menghisap darah rakyat,” teriak massa dari koalisi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) saat berorasi di gedung dewan, Selasa.
Massa koalisi LSM masing-masing dari Forum Rakyat Sumatera Utara (Forsu), Lembaga Penyalur Aspirasi Rakyat (Lempar) dan Gerakan Rakyat Daerah (Garda) Sumut, di bawah kordinator aksi Y Husein menganggap ada permainan dalam upaya menutup-nutupi kasus itu.
Sebelumnya, nama anggota DPRD Sumatera Utara, Indra Alamsyah sempat terseret dalam peristiwa penggerebekan gudang yang diduga tempat pengoplosan gas Elpiji (LPG) di kawasan Jalan Ring Road Pasar III Tanjung Sari, Medan Selayang.
Polisi berhasil mengamankan ribuan tabung gas berukuran 3 kg, 12 kg dan 40 kg dari lokasi
Informasi berkembang, diduga pasokan ribuan gas elpiji 3 kg ke gudang oplosan tersebut adalah milik PT Gas Antar Santara yang beralamat di Jalan Jala, Rengas Pulau, Medan Marelan, disebut-sebut pemilik perusahaan itu adalah Indra Alamsyah yang juga anggota DPRD Sumut yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut.
Namun Indra kepada wartawan membantah tudingan tersebut bahkan berjanji akan melakukan klarifikasi secara resmi.
“Coba lihat dalam berita acara di kepolisian, ada tidak nama saya. Tidak ada kan. Tapi nanti saya akan klarifikasi,” katanya ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Salah seorang pengurus Golkar yang tidak ingin disebut namanya mengatakan Indra Alamsyah pernah mengaku telah menjual perusahaannya itu belum lama ini.
“Tapi harusnya dia cepat klarifikasi agar Golkar tidak terbawa-bawa dalam kasus ini,” ujarnya.
Sayangnya hingga saat ini, politisi yang duduk di Komisi B DPRD Sumut itu seakan menghilang bahkan terkesan menghindar dari wartawan.
Sementara terkait penggerebekan gas oplosan sejumlah pihak seperti pihak kepolisian, Pertamina maupun Hiswanamigas terkesan tertutup.(LMC-02)