Medan, 13/4 (LintasMedan) – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara Yunirwansyah mengecam aksi brutal penunggak pajak yang telah menghabisi nyawa Parado Toga Fransriano Siahaan,30, saat sedang melakukan tugas.
Dia pun berharap hal serupa tak lagi menimpa petugas pajak di Tanah Air.
“Ini kejadian yang sangat menyakitkan dan sangat melukai institusi kami,” ungkapnya saat melayat di rumah duka Jalan Air Bersih Ujung Komplek Pertamina Medan, Rabu.
Yunirwansyah mengaku sangat kehilangan pegawai pajak terbaik itu.
“Kami sangat merasakan kehilangan. Kami turut berdukacita dan semoga keluarga tabah,” katanya.
Ia mengatakan, dalam menjalankan tugasnya Parado telah memiliki prosedur tetap. Proses diawali dengan surat teguran, surat paksa, sita dan lelang.
Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum di Patumbak, Deli Serdang, Kamis 14 April. Parado meninggalkan seorang istri Corry Grace Bunga Lubis, 28. dan dari pernikahan itu, Parado dan istri belum dikaruniai anak.
Seperti diketahui Juru Sita Penagihan Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga Parado Toga Fransriano Siahaan dan Tenaga Honorer di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Gunungsitoli Sozanolo Lase dibunuh seorang pengusaha jual beli karet, AL alias AT (45).
Dua petugas pajak itu ditikam di bagian dada di gudang karet milik pelaku, di Jalan Yos Sudarso, Desa Hilihao kilometer 5, Kota Gunungsitoli, Selasa.
Diduga pelaku dibantu oleh keluarganya dalam menghabisi nyawa kedua korban. Pelaku diduga kesal saat ditagih membayar pajak sebesar Rp14 miliar. Usai menikam dua petugas pajak, AL menyerahkan diri ke Markas Polres Nias.(LMC/MTV)