Medan, 29/11 (LintasMedan) – Mantan Kepala Dinas Perhubungan Sumut yang kini Pj Bupati Samosir, Anthoni Siahaan dituding tak peduli dengan pembinaan atlet sepatu roda.
Akibat ketidakpedulian Ketua Umum Pengprov Persatuan Sepatu Roda Indonesia (Perserosi) Sumut itu, para atlet sepatu roda terpaksa membiayai dirinya sendiri mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) sepatu roda yang juga sebagai pra kualifikasi PON Jabar 2016 di Bandung, Jawa Barat, 1-6 Desember 2015.
Di Kejurnas, Sumut berkekuatan 10 atlet putra-putri yang berasal dari Medan dan Deliserdang. Atlet tersebut.
Para atlet yakni M Habib Aulia, Gilang Anugerah, Farel Al Ghazali, M Rohan Tambunan, M Fathurida Arabia Salim, Nasyiatul Alfa Amri, Farahani Difa A, Indira G Farhani, Gusti Julia dan Grimaya Alifa Amri dengan pelatih Anthony Admin dan Yasir Gusmantri. Mereka didampingi offisial Prio Utomo dan Bagindo Alfi Syahrin.
Sedangkan KONI Sumut hanya membiayai tiga atlet dan satu pelatih, sementara sisanya harus dengan dana sendiri kalau ingin ikut kejurnas
“Kami terpaksa kesana-kemari mencari bantuan. Untungnya orangtua atlet mau membantu untuk memberangkatkan atlet”,”,kata pelatih sepatu roda Sumut Yasir Gusmantri di Medan, Minggu.
Menurutnya sama sekali tak ada perhatian Pengprov Perserosi baik selama persiapan maupun jelang Pra PON. “Kami benar-benar kecewa”, ujar Yasir.
Yasir memaklumi keterbatasan KONI Sumut untuk membantu keberangkatan atlet, akibat minimnya anggaran KONI Sumut.
Selain itu menurut Yasir cabang sepatu roda ‘masih dipandang sebelah mata’ lantaran cabor belum memberi kontribusi medali buat Sumut sepanjang perhelatan PON.
“Mudah-mudahan yang dialami atlet ada hikmahnya dengan mendulang prestasi membanggakan”,tambahnya.
Kejurnas memperebutkan 18 medali emas dengan mempertandingkan nomor perorangan 300m,500m,1000m,10.000m, Pant To Point (PTP), 15.000m Eliminasi dan marathon putra-putri. Beregu dengan 5000m relay, 10.000m Tim Time Trail (TTT). Sumut menaruh harapannya pada M Habib dan Nasyiatul untuk merebut medali. Kedua atlet ini punya pengalaman di berbagai even regional maupun nasional. Seperti pada Kejurnas tahun 2014 di Medan, M Habib (juara 5000m) dan Nasyiatul juara 10.000m.
“Tanpa mengecilkan peluang atlet lainnya, kami optimis dengan M Habib dan Nasyiahtul membawa pulang medali” papar Yasir.
Pada kesempatan itu, Yasir mengakui, kejurnas Pra PON ini menjadi tantangan atlet sepatu roda Sumut. Pasalnya seluruh Propinsi di tanah air sudah pasti menurunkan atlet terbaiknya. Kekuatan lawan datang dari Kaltim, Jatim, DKI Jakarta, Jateng dan Yogyakarta.
“Kami berharap atlet tak terpengaruh dengan kondisi saat ini (kurangnya perhatian Pengprov-red), tapi bisa membuktikan kualitasnya sehingga menjawab keraguan semua pihak”,pungkasnya.(LMC-03)