Sergai, 28/1 (LintasMedan) – Sejumlah isu mengenai pencemaran air Danau Toba diharap menemukan titik terang, mengingat ada ribuan pekerja yang menggantungkan hidup dari lokasi yang menjadi obyek wisata itu.
“Semoga ditemukan solusi terbaik untuk persoalan itu, hingga tidak mengundang keresahan bagi ribuan pekerja,” kata Kabag Umum PT Aquafarm Nusantara (AN) Indonesia Rudi Hertanto di sela-sela kegiatan penanaman 500 pohon cemara bersama para pekerja tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 di Pantai Romantis Desa Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Sergai Kamis.
Dia mengatakan bahwa sejauh ini PT AN tetap taat menjalankan peraturan serta prosedur yang berlaku.
Humas PT AN Herry Wahyudi menyampaikan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang budidaya ikan nila ini telah menerima hasil audit dari Kementerian Lingkungan Hidup, melalui surat Menteri Lingkungan Hidup No B-11640/MENLH/2014.
Pointnya, kata dia tidak terbukti terjadi pencemaran H2S berdasarkan Pergub Sumut Ni.1 Tahun 2009.
Tidak terbukti terjadinya penurunan tingkat kecerahan bedasarkan peraturan MENLH No 28 Tahun 2009, begitu juga dengan Parameter Total-Nitrogen dan P-Phospat memenuhi baku mutu Pergub Sumut No 1 Tahun 2009. PT AN telah melakukan kinerja pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan dokumen lingkungan.
Lebih lanjut, Herry Wahyudi menyampaikan bahwa PT AN sangat berkepentingan dengan air Danau Toba yang bersih karena berhubungan dengan keberlanjutan bisnisnya.
“Pasar utama perusahaan adalah Amerika dan Eropa, dimana konsumen kami tidak mau membeli produk dari perusahaan yang tidak peduli terhadap lingkungan. Apalagi produk kami adalah makanan yang memiliki standart keamanan pangan yang sangat tinggi” tegasnya.
Sementara itu Bambang Hermanto ketua DPD SBSI 1992 Sumut ini menyambut baik kegiatan reboisasi yang melibatkan serikat pekerja mengatakan bahwa saat ini sudah tidak jamannya lagi manajemen dan buruh saling gontok-gontokan.
Menyikapi isu miring pencemaran Danau Toba Bambang menilai isu tersebut hanya kepentingan sepihak tanpa mempertimbangkan sisi lainnya.
“Jika ada Presiden di sini saya katakan itu tidak benar dan isu-isu tersebut hanya kepentingan seseorang bagai mana nasib ribuan pekerja PT. AN” ucap Bambang Hermanto.
Senada juga di katakan H. Saiful Amri pengolal wisata pantai Romantis Bay ini mengatakan sejauh ini PT AN sudah sangat membantu baik dari program CRS maupun sosial lainnya.
“Kiranya pengambil kebijakan di negeri ini dapat bersikap bijak untuk mendapatkan solusi yang terbaik” ucapnya.(LMC-02)