Medan, 5/3 (LintasMedan) – Politisi muda Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengatakan para kader beringin supaya memahami dunia IT serta bisa lebih gencar menyampaikan program-program kerjanya melalui berbagai media sosial.
“Media sosial berupa website, email dan sebagainya kini sudah menjadi kebutuhan. Apalagi dalam upaya Partai Golkar ingin mencari dukungan dari berbagai kalangan, khususnya untuk pemilih pemula atau kawula muda,” katanya di Medan, Sabtu malam.
Kedatangan Ketua Komisi III DPR ini dalam rangka melakukan sosialisasi pencalonannya sebagai salah satu kandidat ketua umum Partai Golkar di Munas partai beringin 10 April 2016.
Salah satu tujuan Aziz berniat mencalonkan diri menjadi ketua umum Partai Golkar 2016-2021 adalah ingin mengembalikan konsep awal Partai Golkar berdiri.
“Dulu Golkar punya konsep seatap, sedapur dan sesumur. Tapi sekarang konsep itu tak lagi bisa jadi pegangan,” ujarnya.
Maksud dari pernyataannya itu adalah, Golkar dahulu telah menjadi pilihan berpartai secara turun temurun dalam satu keluarga.
“Tapi kini, walaupun bapaknya pengurus partai Golkar, namun anaknya justru anggota DPR bukan dari partai yang sama, jadi konsep seatap, sedapur dan sesumur tak berlaku lagi dan itu berartiĀ Golkar telah gagal menciptakan kader militan,” ucapnya.
Pada Pemilu 2019 nanti, kata dia diperkirakan jumlah pemilih pemula mencapai 76 persen.
Anggota DPR tiga periode ini mengaku optimistis para kader partai beringin kedepan mampu mengembalikan kejayaan Partai Golkar dengan meraih simpati kalangan kawula muda untuk dirangkul menjadi kader militan Golkar.
“Yang terpenting sosialisasikan terus program kerja di media sosial. Ingat sekarang mayoritas orang punya ponsel, gadget berbagai merk yang bisa langsung mengakses informasi,” katanya.
Dia juga berharap kalangan pengurus partai Golkar di berbagai daerah agar masing-masing memiliki alamat email untuk lebih mempermudah jalinan komunikasi dan saling memberi masukan.
“Kita juga bisa terus komunikasi lewat WA, BBM dan lainnya, karena memang dunia elektronik ini tidak bisa lagi kita tinggalkan,” tutur kelahiran 31 Juli 1970 ini.(LMC-02)