Toba Samosir, 9/1 (LintasMedan) – Kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara harus segera dipersiapkan sebagai destinasi pariwisata nasional dan pengembangannya akan dikelola satu pintu, yaitu Badan Otorita Pariwisata.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tindak Lanjut Badan Otorita Pengelolaan Kawasan Pariwisata Danau Toba, di kampus IT Del Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sabtu.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, saat membuka rakor tersebut kembali mengajak masyarakat suku Batak, khususnya di wilayah Danau Toba untuk bersyukur dan patut berbangga.
“Kita semua, khususnya masyarakat Batak patut bangga. Sejak 30 tahun lalu masyarakat di sini mimpi mau Danau Toba bisa berkembang. Ini impiannya rakyat Sumatera Utara. Sekarang kita buat jadi kenyataan,” katanya.
Rizal mengatakan, segala sesuatu diawali dari mimpi. Karena itu, ia meminta agar masyarakat Sumatera Utara berikut pemerintah daerahnya harus mendukung upaya pemerintah menjadikan waduk tawar terbesar se-Asia Tenggara itu sebagai ikon pariwisata Indonesia.
Rizal juga memaparkan visi pemerintah menjadikan Danau Toba termahsyur di dunia dengan julukan “Monaco of Asia”.
Rizal yakin keinginan pemerintah menjadikan kawasan Danau Toba destinasi wisata andalan nasional akan lekas terwujud.
Selain Rizal Ramli , hadir dalam acara itu antara lain Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Rakor tersebut juga turut dihadiri Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino dan bupati dari seluruh wilayah yang mengelilingi Danau Toba.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan salah satu agenda utama yaang dibahas dalam rakor tersebut adalah mewujudkan Danau Toba dikelola oleh satu pintu, yaitu Badan Otorita Pariwisata.
“Danau Toba adalah bisnis 1 miliar dolar, atau sekitar Rp14 triliun jika dikelola dengan baik,” ujarnya.
Langkah pembenahan kawasan wisata iutu akan dimulai dari pembersihan danau hingga mengundang para investor untuk membangun infrastruktur, seperti jalan, hotel, listrik dan fasilitas internet.
Diperkirakan kebutuhan dana untuk pengembangan Danau Toba mencapai 500 juta dollar AS. (LMC-01/dtc)