Medan, 7/6 (LintasMedan) – Anggota Fraksi Partai Golkar Indra Alamsyah mengaku bangga meski keberadaanya ditolak sejumlah anggota fraksi lain untuk menjadi ketua Komisi D DPRD Sumatera Utara.
Digelar dalam suasana bulan suci Ramadhan, namun proses perubahan komposisi pimpinan komisi-komisi di DPRD Sumut pada sidang paripurna, Selasa berlangsung memanas.
Sidang yang dipimpin wakil ketua DPRD Sumut Parlinsyah Harahap harus diskors, dan berlanjut dengan rapat internal komisi-komisi yang digelarĀ tertutup bagi jurnalis.
Namun rapat internal yang berlangsung di ruang Komisi D diperkirakan cukup alot, bahkan beberapa kali terdengar teriakan keras dari dalam ruangan yang tertutup.
Informasi diperoleh terjadi ‘perang urat syaraf’ di dalam ruangan tersebut, karena Indra Alamsyah yang merupakan ‘jagoan’ Partai Golkar , mendapat penolakan keras sejumlah anggota komisi D dari berbagai fraksi untuk menjadi pimpinanĀ di komisi itu.
“Tidak apa-apa saya legowo kok meski ditolak, saya bangga karena sudah mewarnai komisi ini,” katanya
usai lanjutan sidang paripurna, yang akhirnya menggagalkannya menjadi ketua Komisi D.
Padahal sebelumnya politisi yang kerap menjadi perbincangan di internal dewan ini sudah menyalami sejumlah rekan-rekannya itu sembari mengucapkan terima kasih, karena yakin akan terpilih.
Indra mengaku yakin kondisi yang dialaminya itu merupakan bagian dari permainan politik yang membuat Partai Golkar dan dirinya menjadi semakin besar.
“Saya awalnya bersedia untuk posisi Ketua Komisi D karena ditugaskan partai, selain di posisi itu memang jatahnya Golkar. Namun dengan penolakan ini saya yakin ada pihak-pihak yang coba ingin memainkan Golkar,” kata politisi yang sebelumnya duduk di Komisi B ini.
Dia juga mengaku yakin ada pihak-pihak yang tidak suka dengan keberadaanya di komisi yang membidangi pembangunan itu.
“Sudah kelihatan kok siapa-siapa yang tidak bisa menerima saya jadi Ketua Komisi D dan itu bukan dari internal fraksi Golkar,” cetusnya.
Sementara dengan ditolaknya Indra Alamsyah, sidang paripurna dewan akhirnya menetapkan politisi Golkar lainnya yakni Faisal yang sebelumnya merupakan anggota biasa di komisi tersebut.
Faisal ditetapkan menjadi pimpinan Komisi D menggantikan ketua sebelumnya Muchrid Nasution, sedangkan posisi Indra hanya sebagai anggota biasa.
Ketua Fraksi Golkar Wagirin Arman mengatakan pihaknya juga harus tetap menghargai pendapat fraksi-fraksi lain meski penghunjukan Indra Alamsyah sebelumnya berdasarkan intruksi dari Partai Golkar.(LMC-2)