

Medan, 1/4 (LintasMedan) – DPRD Kota Medan mendukung rencana pemerintah kota (Pemko) setempat membenahi bangunan heritage atau warisan sejarah yang terbengkalai dan telah banyak berubah bentuk di wilayah Kesawan Medan.
“Kita juga siap mendukung anggaran untuk kebijakan lima program pemnbangunan prioritas Pemko Medan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD tahun 2022, salah satunya membangun kawasan heritage,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Bahrumsyah di Medan, Kamis (1/4).
Ia menjelaskan, pembenahan dan perawatan bangunan di Kesawan Heritage itu tidak hanya diperlukan perencanaan, tetapi juga regulasi dan penganggaran.
Untuk itu, menurut dia, Pemko Medan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait perlu menyusun perencanaan yang baik agar kawasan heritage bisa menjadi ikon Kota Medan dan ramai dikunjungi wisatawan.
Pihaknya akan memberi dukungan anggaran jika rencana pembenahan dan perawatan bangunan Kesawan Heritage masuk dalam dokumen Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Untuk itu, menurut dia, Pemko Medan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait perlu menyusun perencanaan yang baik agar kawasan heritage bisa menjadi ikon Kota Medan dan ramai dikunjungi wisatawan.
“Kita siap memberi dukungan anggaran yang nantinya itu digunakan untuk perawatan. Karena kalau persoalan membangun merupakan hak pemiliknya,” kata Bahrumsyah.
Menurut Ketua DPD PAN Kota Medan ini, penggunaan anggaran untuk perawatan kawasan warisan sejarah di pusat Kota Medan itu sudah diatur dalam peraturan, yakni memberi subsidi sejauh mana pembangunan yang dibenarkan untuk kawasan heritage.
Terkait dengan rencana tersebut, ia menyarankan kepada Pemko agar membicarkan hal itu dengan beberapa pemilik gedung.
Diakuinya, keseriusan Wali Kota Medan membenahi Kesawan Heritage sekaligus menjadikan kawasan itu sebagai “The Kitchen of Asia” sangat bernilai positif.
Sebab, kata dia, banyak masyarakat khususnya anak muda belum faham tentang warisan sejarah di Kota Medan.
“Jadi, mari kiti dorong generasi muda untuk datang dan memahami kawasan Kesawan Heritage. Kalau mereka hadir hanya melihat gedung saja, maka akan membosankan sehingga ditawarkanlah dengan proses yang cepat menghadirkan berbagai kuliner dari pelaku UMKM. Sambil menikmati makanan, akhirnya mereka fagami bahwa ada tempat strategis di Kota Medan yang bisa menjadi ikon Kota Medan,” paparnya.
Pemko Medan juga perlu membuat perencanaan untuk menjadikan model kawasan tersebut tidak hanya sebatas lokasi pusat kuliner, tetapi perlu dikreasikan dengan pusat hiburan dan pusat pengembangan ekonomi kreatif.
Dari pengembangan kawasan heritage itu, kata Bahrumsyah, Pemko bisa mengutip beberapa jenis retribusi.
Bangunan heritage
Sebagaimana diinformasikan, Pemko Medan bakal membenahi bangunan heritage atau warisan sejarah yang tidak terurus di Kesawan.
“Sejak lama saya katakan, kawasan Kesawan ini harus dijadikan kawasan heritage. Gedung-gedung bersejarah, kita pugar. Jadi memang harus dimulai,” kata Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, baru-baru ini.
Ia mencontohkan, salah satunya Gedung Warenhuis merupakan super market pertama di Kota Medanyang dibangun pada 1916 oleh arsitek Jerman G Bos, dan dibuka untuk umum 1919 dengan peresmian dilakukan Wali Kota Medan pertama Daniel Baron Mackay.
Pihaknya melihat gedung yang syarat dengan nilai sejarah itu hancur begitu saja akibat tidak terurus, dan rusak digerus zaman.
“Saya minta Warenhuis ditata lagi, dan dikembalikan wujud aslinya. Arsitektur Warenhuis harus selamat,” katanya.
Pemkot Medan telah miliki sertifikat hak pakai dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sejak 2018. “Soal klaim, pemkot udah punya hak pakainya. Kita kolaborasilah. Untuk apa diklaim, pun tak digunakan. Bahkan kita berhak menegur, karena penataan kota tanggung jawab kita,” jelas Wali Kota Bobby. (LMC-02)