
H Muchrid Nasution (Coki).(Foto:LintasMedan/FB)

Medan, 10/4 (LintasMedan) – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumatera Utara Muchrid (Coki) Nasution mempersoalkan penggunaan dana bersumber dari APBD pada turnamen golf memperebutkan Piala Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan akan mempertanyakan penggunaan anggaran senilai Rp300 Juta yang tertera dalam Rencana Penggunaan Anggaran (RKA) pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mendanai turnamen golf tersebut.
Apalagi kegiatan yang disponsori pihak ketiga itu juga mengutip biaya pendaftaran kepada peserta. Panitia juga disebut-sebut menjual undangan/tiket dengan harga mencapai jutaan rupiah.
“Saya sudah pertanyakan kepada Badan Pemeriksa Keungan (BPK) dan ini menyalahi,” kata Coki kepada wartawan di Gedung DPRD Sumut, Senin.
Sehingga dia menyanggah pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun yang mengaku sudah berkonsultasi kepada BPK terkait penggunaan dana APBD di turnamen golf bertajuk 69 th North Sumatra Anniversary yang akan digelar 14 April di Royal Sumatera Golf Course dan Country Club.
Coki yang juga Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sumut ini sangat menyesalkan Pemprov Sumut yang begitu gampang mengakomodir anggaran ratusan juta untuk membiayai turnamen golf, dengan alasan mampu meningkatkan iklim pariwisata di daerah ini.
Sementara untuk anggaran pembinaan atlet renang saja, sebut Coki pihaknya cukup kesulitan mendapatkannya. “Padahal ini merupakan olahraga prestasi yang dapat mengharumkan nama daerah,” tuturnya.
Anggota Komisi C DPRD Sumut ini mendesak panitia turnamen golf untuk transparan, karena ada penggunaan dana APBD di kegiatan itu.
“Jadi harus jelas hitung-hitungannya, misalnya pendaftaran peserta untuk satu pairing Rp7 juta. Kalau dikalikan jumlah peserta yang katanya 200 orang. Termasuk juga pertanggungjawaban undangan yang dijual,” ucapnya.
Coki mengingatkan hal itu agar nantinya turnamen golf menyambut HUT Pemprov Sumut itu tidak menjadi masalah hukum.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumut, Elisa Marbun memaparkan turnamen itu diikuti 200 pegolf dari berbagai negara, yakni Amerika, Cina, dan Malaysia, serta dari beberapa provinsi di Indonesia.
“Kegiatan ini untuk mempromosikan dan meningkatkan iklim pariwisata di Sumut,” katanya. (LMC-01)