
Ilustrasi

Medan, 2/1 (LintasMedan) – Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi minta PT PLN segera mengatasi pemadaman listrik yang melanda sebagian provinsi tersebut beberapa jam pasca malam pergantian tahun 2016 ke 2017 dapat segera kembali normal.
“Saya minta PLN segera menormalkan aliran listrik,” ujar Erry saat menerima kunjungan General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Agung Nugraha, di Medan, Senin.
Dia juga berharap agar pihak PLN setempat terus berusaha mengatasi gangguan teknis di beberapa pembangkit tenaga listrik, diantaranya di Belawan Medan dan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Sebelumnya, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Agung Nugraha, menjelaskan, update KIT di SBU pada unit yang sudah sinkron Minggu malam atau Senin dinihari, yakni GT 2.2 Belawan sebesar 120 MW, PLTU 2 Labuhan Angin 60 MW, PLTU Belawan 3 sebesar 40 MW, PLTU Belawan 1 sebesar 40 MW, PLTU Nagan 2 sebesar 70 MW dan ST 1.0 Belawan 50 MW.
Sementara unit yang saat ini persiapan firing, yakni PLTU Nagan 1 perkiraan sinkron tengah malam/dinihari, PLTU Labuhan Angin 1 persiapan firing dinihari sinkron, PLTU Pangkalan Susu persiapan firing pada Selasa (3/1) pagi diperkirakan sudah sinkron dan PLTU Pangkalan Susu 1 menunggu PLTU 2 sinkron.
Dia menambahkan, semua PLTD sewa 225 MW sudah normal beroperasi dan pasokan gas dari Arbel sudah pulih, namun ada special procedure untuk keandalan pada shutdown valve SDV milik Pertagas di Belawan.
Ia memperkirakan, pasokan listrik ke Sumut dan Aceh pada saat beban puncak diperkirakan sebesar 1.708 MW. Sementara Daya Mampu Pasokan (DMP) pada beban puncak sebesar 1.601 MW ditambah pasokan dari SBST sebesar 100 MW dan transfer dari Inalum 50 MW. Sehingga terjadi defisit pasokan listrik sekitar 8 MW.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, para operator dan tim pemeliharaan, dispatcher, sehingga black out yang terjadi bisa segera ditangani,” ucap Agung.
Ia memperkirakan, pasokan listrik ke Sumut dan Aceh pada saat beban puncak diperkirakan sebesar 1.708 MW. Sementara Daya Mampu Pasokan (DMP) pada beban puncak sebesar 1.601 MW ditambah pasokan dari SBST sebesar 100 MW dan transfer dari Inalum 50 MW. Sehingga terjadi defisit pasokan listrik sekitar 8 MW. (LMC-02)