
Untuk itu, Pengprov PGSI Sumut yang dinakhodai Rajamin Sirait membidik Vietnam sebagai uji tanding sebelum turun di pentas sebenarnya.
Ketua Umum Pengprov PGSI Sumut Rajamin Sirait menuturkan, pihaknya akan mengajukan permohonan kepada KONI Sumut, terkait rencana tersebut.
Vietnam dipilih, karena dianggap sebagai kiblat untuk cabor gulat di Asia Tenggara. Tak hanya itu, pegulat Vietnam saat ini juga banyak yang dilatih pelatih dari Uzbekistan, yang menjadi salah satu kiblat gulat dunia.
“Kami akan memberitahukannya kepada KONI Sumut, dan kini tinggal menunggu persetujuannya. Di Vietnam nanti, pegulat akan melawan beberapa pegulat berkualitas yang ada di sana,” ujar Rajamin saat acara buka puasa bersama Keluarga Besar Gulat Sumut di Medan, Sabtu malam.
Acara buka puasa dihadiri seluruh jajaran, mulai dari pengurus, pelatih hingga atlet. Acara yang turut dihadiri Wakil Ketua II KONI Sumut, Prof Agung Sunarno, pengurus juga turut membeberkan keluh-kesah saat pemusatan latihan daerah (pelatda) hingga rencana try out menjelang PON.
Rajamin Sirait mengucapkan syukur karena kegiatan tersebut sebagai ajang berkumpul serta menjalankan amal ibadah puasa. Menurutnya, momen tersebut sangat tepat untuk mendekatkan dengan sang khalik. “Kita harus bersyukur, momen ini tidak setiap hari ada. Ya, jangan lupa tadarus maupun zakat fitrah,” ucapnya.
Di sisi lain, Rajamin melihat berpuasa tidak harus menjadi halangan dalam berolahraga. Apalagi salah satu pilar kemajuan suatu daerah juga bisa dilihat dari olahraga yang sangat erat kaitannya. Namun Rajamin pun bangga bilan nantinya pegulat Sumut mendapat kesempatan latih tanding di Vietnam mengingat selama persiapan atlet Sumut, khususnya pegulat yang hingga 6 bulan pelatda belum mendapatkan kesempatan try out.
“Peralatan latihan seperti sepatu hingga baju juga belum datang, apalagi try out. Karena tim pelatih juga sudah bilang, atlet sudah berada di titik jenuh paling tinggi karena latihan terus dari Januari tanpa try out,” tambahnya.
Wakil Ketua II KONI Sumut, Prof Agung Sunarno pun menyambut keinginan PGSI Sumut untuk rencana try out dan latih tanding itu. Menurutnya sejauh ini baru hanya karate dan futsal yang sudah try out karena keterbatasan anggaran.
“Ya karena masalah anggaran, bisa dibilang dari Januari kita keluarkan sekitar 1 Milyar setiap bulannya, itu pun pinjam karena dana pemprov belum turun. Nah, baru kemarin dana sudah turun dan langsung kita salurkan untuk pelatih maupun atlet. Jadi punya kesempatan untuk latih tanding,” ucap Prog Agung.
PGSI Sumut sendiri meloloskan 10 atlet terbaiknya menuju PON, antara lain Adapun pegulat Sumut yang lolos ke PON 2016, yakni enam dari Tanah Karo seperti Faisal Iwan (57 kg), Efrain Ginting (60 kg), Elfita Ginting (59 kg), Roy Brima Ginting (74 kg), M Husaini Barus (66 kg) dan Sekda Barus (71 kg). Lainnya ada Samurung Siregar dari Tapsel (84 kg), Irma Sihotang (63) dari Tebingtinggi, Muksit (74 kg) dari Langkat serta Febriyanto Sembiring (60 kg) dari Medan.
Mereka dipimpin tim pelatih Daslan Gultom, Nasional Barus, Toto S Peranginangin.Mereka ditopang pelatih Daslan Gultom SPd, Nasional Barus SPd dan Toto S. (LMC/rel)