Medan, 19/1 (LintasMedan) – Anggota DPRD Sumatera Utara Hanafiah Harahap marah besar dan langsung menghardik sekelompok massa mahasiswa yang berunjukrasa di gedung DPRD Sumut, Selasa.
Massa mengatasnamakan Lembaga Gerakan Masyarakat Peduli Pembangunan (LGMPP) menggelar aksi mengkritisi kinerja Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sumut, namun dalam pernyataan sikapnya mereka menggunakan kata-kata yang dinilai Hanafiah tergolong canggih.
“Saya baca ada kalimat prognosis target di statamen ini. Coba siapa yang nulis ini, sebutkan apa artinya,” kata politisi Partai Golkar itu di hadapan pendemo.
Kekesalannya bertambah saat salah seorang pendemo yang mengaku sebagai penulis statemen menyebutkan arti yang salah.
Dia meminta mahasisiwa bertanggungjawab dan harus mengetahui arti dari kalimat yang ditulis dan menjadi aspirasi tuntutan mereka.
“Gunakanlah kalimat kalian sendiri. Sehingga tidak terkesan demo ini ada yang menunggangi,” ucapnya.
Sebab kata Hanafiah, sebagai anggota DPRD Sumut dia paham betul kalimat prognosis target itu sering ditulis para staf ahli di lingkungan legislatif.
“Kalimat itu sering digunakan para staf ahli atau ahli pemikir yang berlevel pendidikan S-2 di lingkungan DPRD ini,” ujarnya.
Sebelumnya Hanafiah yang menerima aksi itu bersama dua rekannya, yakni Astrayudha Bangun (Fraksi Gerindra) dan Arota Lase (Fraksi Golkar) juga menghardik pendemo yang tidak tertib tatkala mengumandangkan lagu Indonesia Raya.
“Jangan kalian menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan cara-cara yang tidak benar. Saya protes dan tidak terima ini,” teriaknya.
Saat menggelar orasi mereka terlebih dahulu mengumandangkan lagu Indonesia Raya, namun sebagian pendemo tidak berdiri tegap, bahkan ada yang mondar-mandir sambil merokok sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.
“Saya dulunya juga mahasiswa dan bagian dari pengurus organisasi mahasiswa. Jadi saya tidak setuju dengan cara-cara seperti ini. Saya protes,” cetusnya.
Para mahasiswa akhirnya meminta maaf dan menerima protes tersebut.
“Tapi kalau dikatakan aksi kami ditunggangi itu tidak benar,” kata Rajab, Sekretaris LGMPP.(LMC-02)