Jakarta, 12/3 (LintasMedan) – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan 17 juta orang yang bekerja dibidang ekonomi digital hingga 2030.
“Yang mana 4 persen akan bekerja di sektor manufaktur dan sisanya di jasa industri terkaitnya. Ini pun momentum kita dalam menikmati masa bonus demografi sampai 2030,” kata Airlangga dalam acara The First Apple Developer Academy Graduation Fair di BSD City, Tengerang, Banten, Selasa.
Potensi lainnya, lanjut dia, Indonesia saat ini memiliki 30 juta orang yang menjadi konsumen e-commerce, baik itu mereka yang menjual maupun membeli produk dengan menggunakan teknologi digital.
Disebutkannya, nilai potensi pasarnya diproyeksikan dapat terus bertumbuh, dari yang saat ini sebesar 8 miliar dolar AS akan menjadi 20 miliar dolar AS pada 2022.
“Inilah kesempatannya untuk semua lulusan akademi Apple bisa merebut pasar tersebut,” ujar Airlangga.
Selain dapat meningkatkan pasar domestik, pihaknya juga berharap dapat memperluas untuk pasar ekspor.
Dengan demikian, kata Menperin, akan semakin banyak lulusan yang mampu mengembangkan aplikasi iOS dan dapat mengembangkan ekonomi berbasis digital, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia.
Perekonomian digital di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan pesat pada 2020, dengan transaksi yang dilakukan ditaksir dapat mencapai lebih dari Rp 1.000 Triliun. (LMC-04)