Singapura, 25/9 (LintasMedan) – Singapura menyatakan rasa marah karena kabut asap tebal menyelimuti negara-kota tersebut sehingga sekolah-sekolah ditutup.
Jumat pagi, Indeks Standar Pencemaran Udara mencapai 341 – tertinggi sepanjang tahun ini.
Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam pada Kamis malam menyatakan bahwa Indonesia menunjukkan perilaku yang sangat tidak memikirkan keselamatan warganya, dan warga mereka sendiri.
Kabut asap disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang digunakan untuk membersihkan lahan agar siap ditanami kelapa sawit dan karet.
Masalah tahunan ini menyebabkan tingkat polusi di kawasan terus naik dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Standar yang melebihi 300 sudah termasuk berbahaya bagi kesehatan.
Indonesia sudah berulang kali mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah pembakaran hutan secara ilegal.
Selain mengirim satuan pemadam Manggala Agni di Sumatra dan Kalimantan, pemerintah juga menyelidiki 11 perusahaan sebagai tersangka pembakar hutan dan lahan.
Namun lewat akun Facebook, Shanmugam mengatakan, mendengar pernyataan-pernyataan mengagetkan, di tingkat pejabat senior dari Indonesia, bahwa di beberapa wilayah Indonesia, Indeks Standar Pencemaran sudah mencapai hampir 2.000.
“Bagaimana bisa, seorang pejabat senior pemerintahan mengeluarkan pernyataan seperti itu, tanpa kesadaran atas nyawa masyarakatnya, atau warga kami, dan tanpa rasa malu, atau rasa tanggung jawab?” katanya.
Shanmugam tak menyebut nama pejabat tersebut, tapi Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah membuat marah beberapa orang karena dalam beberapa minggu terakhir mengatakan bahwa negara tetangga Indonesia harus bersyukur karena 11 bulan sudah mendapat udara bersih.
Indonesia dan Singapura menggunakan Indeks Standar Pencemaran Udara atau Pollutants Standards Index (PSI) untuk mengukur kualitas udara, sementara Malaysia menggunakan Indeks Pencemaran Udara atau Air Pollutants Index (API).
Dalam dua indeks tersebut, angka di atas 100 tergolong tidak sehat dan di atas 300 termasuk berbahaya.
Singapura mengambil langkah pencegahan darurat dengan menutup semua SD dan SMP untuk pertama kalinya sejak kabut asap terjadi.
Masker-masker gratis juga dibagikan di tempat-tempat layanan masyarakat bagi warga lanjut usia dan kelompok rentan.
Layanan antar makanan cepat saji termasuk McDonalds, KFC, dan Pizza Hut dihentikan sementara pada Kamis karena mereka mengkhawatirkan keselamatan para pengemudi.(LMC/BBC Indonesia)