

Samosir, 18/10 (LintasMedan) – PT Aquafarm Nusantara (AN) mendistribusikan air bersih sebanyak dua tangki setiap harinya sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di Kabupaten Samosir yang mengalami kekeringan.
Bantuan air bersih sudah dilakukan sejak tanggal 7 Oktober 2016 dan menurut jadwal yang telah disepakati pihak manajemen PT AN akan mendistribusikannya hingga 21 Oktober.
“Ini untuk tahap pertama. Selanjutnya akan di evaluasi kembali sesuai kebutuhan dan ketersediaan armada yang disewa perusahaan dari mitra,” kata Humas Toba PT AN Jhonson Hutajulu didampingi CSR Toba Budidanto Situmorang, Selasa.
Pendistribusian air bersih ini menurut Jhonson, sebagai bentuk kepedulian Aquafaram kepada masyarakat Samosir yang mengalami kekeringan saat ini. “Karena sudah hampir setahun ini hujan tidak turun,” sebutnya.
Ditambahkan Budianto, pendistribusian air bersih mencakup beberapa kecamatan antara lain di Kecamatan Ronggur Nihuta yakni di Desa Lintongnihuta, Desa Paraduan, Desa Ronggur Nihuta, Desa Sijambur dan Desa Sabungan Nihuta.
“Pendistribusian dilakukan khususnya pada daerah-daerah yang mengalami kekeringan yang parah dan jauh dari sumber air seperti desa-desa yang ada di Kecamatan Ronggur Nihuta yang berada di dataran tinggi Samosir,” papar Budianto.
Disebutkannya, air bersih itu didistribusikan dengan menggunakan tangki air yang disewa Aquafarm dari mitra kerja dengan kapasitas air berkisar 12 ribu liter per tangki.
Sementara itu, Camat Kecamatan Ronggur Nihuta Roberton Manik yang dihubungi melalui seluler mengatakan, secara keseluruhan hampir setahun ini hujan tidak turun di Kabupaten Samosir dan terparah di Kecamatan Ronggur Nihuta.
Dijelaskannya, ada delapan desa yang berada di Kecamatan Rongurnihuta. Namun, desa yang paling parah mengalami kekeringan adalah di Desa Lintongnihuta, Desa Paraduan, Desa Ronggur Nihuta, Desa Sijambur dan Desa Sabungan Nihuta.
Sedangkan tiga desa lagi yakni Desa Salaon Dolok, Desa Salaon Toba dan Desa Salaon Tonga menurut Manik, sudah ada bundes (badan usaha milik desa), jadi tidak terlalu parah. “Hanya debit airnya saja yang berkurang karena kemarau ini,” kata dia.
Menurut Manik, kecamatan terparah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Samosir adalah Ronggur Nihuta.
Sebab, kecamatan ini berada di puncak Pulau Samosir dan tidak ada sumber air.
“Tanaman pertanian terutama kopi semuanya gagal berproduksi, bahkan banyak yang mati karena kekeringan,” kata Manik.
Adanya kerjasama dengan pihak Aquafarm dalam mendistribusikan air bersih ke masyarakat sangat membantu sekali. Tetapi, karena masyarakat di Samosir cukup banyak jadi air yang dibagikan masih belum cukup.
“Sudah dua hari ini, hujan mulai turun tetapi masih sedikit. Kita berharap, hujan segera turun sehingga masyarakat tidak lagi mengalami krisis air dan tanaman pun dapat terselamatkan dari kekeringan,” katanya.(LMC/rel)