Medan, 20/3 (LintasMedan) – Kopi menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dalam ajang pameran di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU).
Bupati Madina H Dahlan Hasan Nasution saat berkunjung ke stand tersebut, usai acara pembukaan, Jumat malam mengatakan pihaknya saat ini sedang gencar menggiatkan masyarakat untuk bertani kopi.
“Pertanian kopi cukup menjanjikan sebagai jawaban menurunnya harga karet,” kata Dahlan.
Apalagi, dia menyebutkan bahwa kopi Madina sebagaimana diketahui sudah terkenal kelezatannya tidak hanya di Indonesia namun hingga ke luar negeri.
“Di Amerika saja kopi Madina itu termahal. Mereka menyebutnya dengan ‘kopi mendeli (mandailing-red). Ada di satu tempat ngopi mau masuk pun sampai antri setengah jam untuk mendapat ship,” sebut Dahlan.
Madina, sebut dia sedang giat mempelopori perkebunan kopi yang dianggap cukup menjanjikan.
Untuk satu bulan bisa menghasilkan sekitar Rp 30 juta hasil panen, bahkan di atas harga sawit.
Sedangkan di sela-sela tanaman kopi, masyarakat bisa turut bertani sayur-mayur.
“Selama ini masyarakat Madina mengonsumsi sayur-sayuran berasal dari Bukit Tinggi dan Tanah Karo. Sebenarnya ini merupakan prilaku yang salah sebab Kabupaten Madina memiliki struktur tanah yang sangat subur,” paparnya.
Lebih jauh Dahlan mengatakan sebenarnya kopi Madina tidak lagi perlu untuk promosi karena kualitasnya memang sudah dikenal hingga ke luar negeri.
Bahkan kabupaten ini sudah melakukan ekspor kopi ke beberapa negara di antaranya Jerman, Belanda dan Amerika.
“Hanya saja sekarang bagaimana kita bisa menggalakkan agar masyarakat beralih menanam kopi di tengah anjloknya harga karet. Apalagi pemerintah mengatakan dalam setahun ini harga karet juga belum tentu stabil,” ungkapnya.
Sedangkan kopi, menurut dia seberapa besarpun hasilnya siap untuk di ekspor.(LMC-02)