Medan, 21/10 (LintasMedan) – Perusahaan Korea, Halla Energy & Environment dan SCT E&C berkunjung ke Sumatera Utara guna melakukan studi kelayakan pembangunan proyek sampah menjadi energi. Para investor asal Korea diterima Sekda Prov Sumut Hasban Ritonga, Rabu.
Pertemuan dihadiri para investor Korea yakni Executive Director, Halla Energy & Environment M.C Cha dan Managing Director SCT Thai E&C Simon Lee.
Hadir juga di antaranya Ketua bidang lingkungan hidup dan ekonomi DPD RI, Parlindungan Purba, ahli lingkungan hidup Prof Ilmi Abdullah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Sumut Dr Hidayati, Kepala Badan Investasi dan Promosi Sumut Purnama Dewi.
Kunjungan para investor dalam rangka menandatangani kerjasama dengan DeliSerdang untuk pembangunan Project Waste to Energy dengan melibatkan pemerintah daerah sekitarnya. Halla energi berminat membangun incenerator atau instalasi pembakar sampah berteknologi.
“Kami sangat berminat untuk membuat proyek pembangunan pengeolahan sampah menjadi energi listrik di Sumut,” kata Cha.
Menurut Cha, kondisi Sumut saat ini hampir serupa dengan Korea 10 tahun lalu dimana limbah atau sampah tidak berharga dan tidak dianggap sebagai sumberdaya.
“Namun sekarang semua limbah sudah diolah menjadi energi, bahkan kami sudah kekurangan sampah dan harus membeli sampah,” katanya.
Kepala BLH Sumut, Hidayati menjelaskan usai bertemu dengan Sekda, pihaknya bersama investor akan mengunjungi Kabupaten Deli Serdang dan menggelar rapat mengenai incenerator project. Dalam pertemuan itu sekaligus akan dilakukan penandatanganan MoU kerjasama Deli Serdang dengan Halla Enviromental & Energy. Rapat itu juga melibatkan Pemkab Langkat, Karo, Sergai, Tebing Tinggi, Kota Binjai dan Pematang Siantar.
Sementara itu, Purnama Dewi mengajak para investor KOrea untuk melirik pengolahan bio massa yaitu limbah kelapa sawit menjadi energi yang menurutnya peluangnya cukup besar di Sumut. (LMC/rel))