Medan, 6/3 (LintasMedan) – Krisis air bersih di kawasan Medan Utara seakan tak pernah usai.
Ironisnya PDAM Tirtanadi selaku BUMD penyedia air bersih di wilayah ini seakan tak punya solusi yang jelas untuk mengatasi persoalan itu.
“Kami yang bertempat tinggal di sini tidak pernah menikmati air bersih seperti warga Kota Medan lainnya,” kata Tumina Harahap, warga kawasan Gudang Garam Lingkungan 29, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Sabtu.
Ibu rumah tangga ini menyampaikan keluhannya kepada anggota DPRD Sumut Nezar Djoeli yang melakukan reses di kawasan itu.
Menurut Tumina warga telah berulang kali menanyakan tentang air bersih ini kepada Pemerintah Kota Medan maupun PDAM Tirtanadi.
“Entah kemana lagi warga harus mengadu Pak,” tuturnya di hadapan politisi Partai Nasdem itu.
Nezar Djoeli kepada masyarakat menyampaikan warga tidak lama lagi dipastikan akan mendapatkan air bersih karena pemerintah telah membuat program spam regional di kawasan tersebut.
“Pemerintah beberapa waktu lalu telah menganggarkan dana untuk pembuatan sumur PAM yang berasal dari air bawah tanah,” katanya.
Pada reses tersebut sekretaris Komisi D DPRD Sumut juga menerima pengaduan berbagai persoalan yang melanda masyarakat kawasan tersebut di antaranya program Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS yang belum menyentuh kepada seluruh warga.
Menurut Nezar Pemerintah telah membuat program BPJS Gratis untuk 260.800 jiwa se-Sumut dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp70 miliar.
“Jadi Kepling dan Lurah juga harus pro aktif mendata warganya yang benar-benar memerlukan program ini sehingga tidak ada lagi yang tidak terdata,” tegasnya.(LMC-02)