Medan, 27/9 (LintasMedan) : Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal mengevakuasi seluruh warga Desa Simanggor Julu dan Simanggor Tonga, Kabupaten Mandailing Natal menyusul kembali berjatuhan korban diduga akibat terhirup gas beracun milik perusahaan asing PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), Selasa (27/9) malam.
“Kita minta perusahaan bertanggungjawab dengan kejadian ini. Sejauh ini belum ada komunikasi, namun yang terpenting saat ini fokus menangani para korban,” kata Bupati Madina Muhammad Jafar Sukhairi Nasution yang turun langsung menyaksikan evakuasi para korban di rumah sakit. Sebagian besar dari korban adalah perempuan.
Menurut bupati diperkirakan sebanyak 40 korban yang mendapat pertolongan medis dan dirawat di dua rumah sakit di wilayah itu, yakni RS Panyabungan dan RS Permata Madina. “Kemungkinan masih ada korban lainnya, masih terus kita pantau,” ujarnya.
Pantauan wartawan, sejumlah petugas medis dibantu warga sekitar terlihat sibuk menggotong para korban , sebagian diantaranya tidak sadarkan diri.
Hingga berita ini diturunkan suasana di lokasi masih hiruk pikuk, dan beberapa keluarga korban terlihat panik dan menangis.
Seminggu sebelumnya PT SMGP yang melakukan logging test sumur T-11 untuk mengukur tekanan dan temperatur sumur, juga menyebkan 8 warga setempat mengalami sesak nafas dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Diduga terjadi kebocoran akibat aktivitas pengeboran tersebut, sehingga mengeluarkan aroma busuk yang menyengat dan diduga merupakan gas H2S.(LMC-04)