Medan, 5/1 (LintasMedan) – Anggota DPR dari Fraksi PPP Fadly Nurzal menegaskan konflik atau dualisme yang terjadi di internal partainya hanya bisa diakhiri dengan menggelar muktamar.
“Karenanya kita tawarkan muktamar kembali pada 2016 ini. Itulah solusi yang paling bisa dilakukan,” kata mantan Ketua DPW PPP Sumut ini pada peringatan Harlah ke-43 partai berbasis Islam itu, di Medan, Selasa malam.
Sejumlah petinggi partai di tingkat DPP menurut Fadly juga telah menyepakati untuk mengakhiri kegaduhan di PPP tersebut dengan muktamar. Apalagi PPP juga harus segera melakukan konsolidasi guna menghadapi Pemilu 2019.
“Jadi tidak ada itu istilahnya Muktamar Bersama, yang ada ya Muktamar,” ujarnya.
Dia juga membantah bahwa konflik atau kegaduhan yang kini tengah mendera PPP akibat adanya intervensi dari pemerintah.
Namun, kata Fadly, PPP saat ini justru sedang mendapat perlawanan dari internal sendiri.
“Jadi saat ini kita akui memang sedang mendapat perlawanan dari internal sendiri,” kata mantan anggota DPRD Sumut dua periode itu.
Untuk menghadapi situasi tersebut, Ia mengajak seluruh kader PPP di bawah pimpinan Romahurmuziy (Romi) menggalang kekuatan, kekompakan serta menjaga intergritas.
Meski, kata dia tak bisa ditepis kemungkinan adanya kader yang justru masih bersikap abu-abu dalam menghadapi persoalan di PPP.
“Soal kader abu-abu itu biasa, ada yang kaki tiga bahkan kaki lima. Dalam perang Uhud pun Rasulullah juga menghadapi situasi itu,” kata Fadly menjawab wartawan.
Namun dia kembali mengingatkan agar dalam berpolitik tetap dibutuhkan integritas untuk menjadi sebuah penilaian. “Karena PPP tidak akan pernah diperhitungkan bila integritas tidak dijaga,” ujarnya.
Fadly menekankan bahwa PPP dibawah pimpinan Romi hingga saat ini tetap eksis dan kompak.
Hal itu dibuktikan secara bersamaan seluruh kader baik di tingkat DPP dan DPW masing masing menggelar peringatan Harlah.
“Kita harus tunjukkan kepada masyarakat bahwa PPP tetap kompak,” ujarnya.
Sementara Sekda Provinsi Sumut, Hasban Ritonga yang hadir pada peringatan Harlah PPP tersebut
menyampaikan harapan agar partai ini tetap mempertahankan sejarah menjadi wadah yang mampu mengakomodir kepentingan berbagai segmen khususnya ummat Islam.
“Para kader PPP yang dinilai telah berpengalaman diyakini mampu menyelesaikan badai yang tengah melanda,” ujarnya.
Dia juga berharap PPP semakin solid serta tetap menjadi wadah bernaungnya para cendekiawan Islam.
Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis mengatakan PPP sedang mengalami ujian sebagai proses untuk menjadi lebih besar dalam perpolitikan nasional.
“Jika lolos dari ujian ini, PPP akan menjadi partai yang kian dewasa,” tuturnya dihadapan ratusan massa PPP Sumut.(LMC-02)