Mataram, 3/8 (LintasMedan) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat mengajak pelaku dunia usaha dan pemerintah daerah di Sumatera Utara (Sumut) untuk bekerja sama di bidang peternakan sapi.
Tawaran kerja sama itu dikemukakan Asisten Umum dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) NTB Baharuddin saat menerima Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprov Sumut OK. Zulkarnain beserta jajaran Biro Humas dan Keprotokalan Setdaprov Sumut dan sejumlah wartawan dari Medan, di kantor gubernur NTB, Mataram, Kamis.
Untuk itu, ke depan pihaknya berharap pelaku dunia usaha maupun pemerintah kabupaten/kota di Sumut dapat merealisasikan kerja sama pengadaan sapi maupun bibit sapi dari NTB.
Baharuddin yang didampingi Kepala Bidang Usaha Peternakan Dinas Peternakan Provinsi NTB Haidar Indiana, memaparkan NTB selain memiliki destinasi wisata bahari yang sangat menarik, juga merupakan sentra pengembangan sapi terbesar di Indonesia.
“NTB sejak tahun 1970-an sudah menjadi pusat pengembangan ternak sapi terbesar di Indonesia. Total populasi sapi di provinsi ini setiap tahun mencapai satu juta ekor lebih per tahun,” katanya.
Peningkatan populasi sapi di NTB, lanjutnya, berkaitan erat dengan semakin banyaknya penduduk setempat melalui kelompok peternak yang semakin giat mengembangkan hewan ternak tersebut sebagai salah satu sumber mata pencaharian utama.
“Berdasarkan tingginya populasi sapi tersebut, NTB saat ini dijuluki sebagai “Bumi Sejuta Sapi”,” ucapnya.
Disebutkan, sentra pengembangan bibit sapi di NTB saat ini tersebar di sejumlah desa di Pulau Sumbawa.
Burhanuddin menambahkan, motivasi masyarakat NTB untuk memelihara sapi dan kambing cukup bagus karena harga yang terus membaik setiap tahun dan peluang pasar yang masih sangat terbuka.
Khusus untuk kambing, kata dia, jenis yang dikembangkan oleh masyarakat adalah kambing kacang dan peranakan etawa (PE). Di mana sebaran populasinya di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Peternakan Dinas Peternakan Provinsi NTB Haidar Indiana menjelaskan bahwa pihaknya selama ini sudah banyak menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah dan pengusaha dari berbagai provinsi di bidang pemasaran hewan ternak sapi.
Namun, menurut dia, pemerintah daerah maupun pengusaha dari Sumut belum ada yang langsung menjalin kerja sama pengadaan sapi dengan Pemprov NTB.
“Kerja sama dengan Sumut bisa dilakukan dan kemungkinannya cukup besar, karena Sumut memiliki beberapa keunggulan dibandingkan daerah lain, seperti ketersediaan lahan, potensi pakan dan besarnya kebutuhan daging sapi berkualitas di Sumut,” tuturnya.
Ia menambahkan, pengiriman sapi bibit ke daerah lain tidak akan mengganggu program peningkatan populasi sapi, karena pihaknya juga terus berupaya menggenjot jumlah populasi sapi melalui program NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS). (LMC-02)