London, 3/12 (LintasMedan) – Parlemen Inggris menyetujui serangan udara terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Suriah.
Keputusan itu diambil melalui pemungutan suara pada Rabu malam dengan perbadingan 397 mendukung dan 223 suara menentang.
Pemungutan suara digelar setelah debat selama lebih dari 10 jam hingga menjelang tengah malam.
Perdana Menteri David Cameron berpendapat lebih baik menyerang ISIS di jantung kelompok militan itu daripada menunggu mereka menyerang Inggris.
Menurutnya, para anggota parlemen telah “mengambil keputusan tepat untuk membuat Inggris aman” tetapi para penentang menegaskan persetujuan ini adalah langkah keliru.
Para pengunjuk rasa menggelar aksi di luar gedung parlemen menentang serangan udara ketika pemungutan suara berlangsung.
Pesawat-pesawat tempur, seperti Tornado GR4 ini, diperkirakan akan segera dikerahkan.
Pemimpin oposisi dari Partai Buruh, Jeremy Corbyn, sejak awal menentang serangan tetapi para anggota parlemen dari partai itu terbelah.
Tercatat 67 anggota parlemen Partai Buruh, hampir sepertiga dari jumlah total, mendukung mosi pemerintah. Di antara mereka adalah Hillary Benn yang duduk sebagai menteri pertahanan di kabinet bayangan.
SNP, partai yang menentang aksi militer, menyatakan kekecewaan dan khawatir serangan militer akan menyebabkan situasi seperti yang terjadi di Irak dan Libia.
Sejauh ini Amerika Serikat, Prancis dan Rusia dan beberapa negara lain sudah melancarkan serangan di Suriah.
Dengan persetujuan ini, serangan udara Inggris ke sasaran-sasaran ISIS di Suriah diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat.(LMC-BBC)