
H Wagirin Arman.(Foto:LintasMedan/ist)

Medan, 5/8 (LintasMedan) : Anggota DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Deli Serdang, H Wagirin Arman menemukan keresahan masyarakat di wilayah itu terkait maraknya peredaran Narkoba.
“Peredaran narkoba sudah sampai ke pelosok-pelosok dan sangat mengkhawatirkan. Masalah sosial ini menjadi salah satu keluhan saat saya melakukan reses dan berdialog langsung dengan warga,” kata Politisi Partai Golkar itu kepada pers di Medan, Rabu.
Menurutnya peredaran barang haram tersebut bukan lagi pada tingkat pemakai, namun marak di kalangan pengedar. “Saat bertemu masyarakat di Hamparan Perak, saya mendengar persoalan ini menjadi keresahan akut di lingkungan masyarakat khususnya para orang tua,” ujarnya.
Untuk itu Wagirin meminta aparat kepolisian bertindak cepat menyikapi persoalan tersebut. Sebab dikatakannya dalam beberapa pertemuan di beberapa wilayah Kabupaten Deli Serdang, keluhan yang sama kerap terdengar dari para tokoh masyarakat.
Selain persoalan Narkoba, dalam pertemuan dengan warga Deli Serdang tersebut juga terungkap beberapa keluhan lainnya diantaranya masalah pembebasan lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN-2.
Masyarakat, kata Wagirin juga berharap pemerintah segera membebaskan lahan eks HGU seluas 5873.506 Ha di Sumut, dan sekitar 4000 an Ha berada di wilayah Deli Serdang.
“Mestinya lahan tersebut sudah bisa dibagikan ke masyarakat, namun hingga saat ini belum dilepas oleh Kementrian BUMN,” kata Wagirin.
Wagirin yang juga anggota Komisi D DPRD Sumut ini mengkhawatirkan persoalan tanah eks HGU di wilayah Sumut yang terus berlarut-larut bisa menjadi bom waktu pemicu kerusuhan.
Sebab sejauh ini, sebutnya lahan tersebut justru dikuasai oleh kekuatan-kekuatan baru dan pemain-pemain di lapangan. Sementara rakyat masih terus menunggu kordinasi pemerintah Provinsi Sumut dengan Menteri BUMN.
“Jika persoalan ini terus berlarut-larut saya yakin masalah tanah di Sumut akan menjadi ledakan bom waktu,” ujarnya.
Reses tersebut dihadiri beberapa tokoh masyarakat setempat di antaranya, Bachtiar alias Nanang dan Kusnadi.(LMC-02 )