
Ribuan peserta pada lomba lari jarak jauh Pocari Sweat Run 2016 mengambil start dan finish di Jalan Imam Bonjol (Lapangan Benteng) Medan, Minggu (3/4).(Foto:LintasMedan/irma)

Medan, 3/4 (LintasMedan) – Pocari Sweat menggebrak Kota Medan melalui kegiatan lomba lari 10 K dan 5K di Lapangan Benteng, Minggu pagi.
Lebih dari 1500 peserta memeriahkan event itu dan “membirukan” kawasan jalan Imam Bonjol tepatnya di depan Kantor DPRD Sumut, yang menjadi lokasi start dan finish lomba lari jarak jauh tersebut.
Menurut Matias Ibo, Pocari Sweat sport Science Expert, kegiatan yang sama dua edisi sebelumnya pada 2015 sukses digelar di Jakarta dengan menobatkan The Best 5K dan 10K race in Indonesia 2015″ versi Runhood online Magazine.
“Tahun ini Pocari Sweet Run hadir kembali di tiga kota besar di Indonesia, dan Medan kota pertama menjadi pilihan, “katanya.
Dua kota lainnya yakni, Surabaya digelar (24 April), dan Jakarta (22Mei)
Menurutnya berbagai persiapan dan penerapan #saferunning# diberlakukan dalam ajang pocari sweat run Medan 2016 seperti rute yang terstandarisasi, kesiapan tenaga medis serta penyediaanhydration point untuk katogori 5 KK dan 10 K.
Penyediaan hydration point, kata dia merupakan hal yang sangat penting dalam perlombaan lari, karena hidrasi yang tepat merupakan salah satu kunci untuk performa lebih baik bagi para atlet olahraga.
Karena itulah Pocari Sweat menyediakan 6 hydration point yang tersebar setiap 1.5 KM untuk memastikan pelari dapat terhidrasi dengan baik dalam setiap jarak rata-rata 15-20 menit.
‘Berbagai dampak bisa muncul jika pelari mengalami dehidrasi mulai dari kelelahan, penurunan performa, kejang otot, sengatan panas, hingga pingsan. Dehidrasi kestrim bahkan dapat menyebabkan kematian mendadak sehingga untuk menghindari itu penting untuk menggantikan ion tubuh yan hilang ketika berolahraga,” tuturnya.
Setiap 2 persen cairan tubuh yang hilang dapat menurunkan kekuatan otot dimana dalam hal tersebut mempengaruhi performa tubuh ketika berolahraga. “Untuk itu minum juga harus diprogram baik sebelum, sesaat dan sesudah berlari untuk mencegah dehidrasi pada tubuh,” lanjut Matias Ibo.
Lomba lari jarak jauh itu turut diramaikan sejumlah atlet nasional dan pelari asal Sumut, di antaranya Agus Prayogo (Jawa Barat) yang tampil dengan catatan waktu terbaik di kategori 10 K, yakni 00:32:21.
Di susul Welman Pasaribu 00:32:41 dan Asma Bara 00:33:42.
Untuk kategori 10 K puteri catatan waktu terbaik diraih Bayu Triana 00:38:11, Odekra Vina 00:38;23
dan Pretty Sihite 00:39:34.
Sedangkan, Kategori 5 K Udin Akbar 00:16:20, Lourenzho Adhettya 00:17:12, Edi Haryanto 00:17:45
Untuk 5 K Putri, diraih Novita Andriani 00:18:46, Nyai Prima Agita Siregar 00:19:47 dan Indah Siti Sarah Saragih 00:20:54.
Kelompok Beregu diraih, Duta Keramik 01:07:31, Anak Rantau 01:11:08 dan Unimed 01:16:48.(LMC-02)