Jakarta, 9/3 (LintasMedan) – Mabes Polri memastikan sudah maksimal menyiapkan regu tembak atau eksekutor untuk mengeksekusi terpidana mati kasus narkoba.
“Regu tembak sudah siap semua, ada 12 orang. Kini, mereka (eksekutor) ditempatkan di ruangan khusus,” ungkap Kabag Penerangan Umum Mabes Polri Didik Rikwanto di Jakarta, Senin.
Menurutnya, ketika akan dilakukan eksekusi mati, sistem pengamanan di lokasi bakal ditambah.
Sistem pengamanan itu disiagakan tidak hanya di wilayah Cilacap, namun juga di titik-titik penyeberangan, lokasi titik perjalanan penting, area Pulau Nusakambangan, dan tempat yang diduga akan terjadi reaksi dari kelompok yang tidak bertanggung jawab.
“Itu sudah kami antisipasi semua,” tuturnya.
Menurut Didik, standar pengamanan yang disiapkan Polri merujuk pada ketentuan yang berlaku dan didasari oleh perkiraan situasi.
Disebutkannya, jumlah petugas yang diturunkan di lapangan sebanyak 100 personel, termasuk regu tembak dan petugas yang mengamankan lokasi eksekusi.
“Petugas di lapangan sekira 100 orang, itu sudah termasuk regu tembak dan petugas pengaman di wilayah-wilayah vital,” ujarnya.
Didik menambahkan, fokus utama pengamanan jelang eksekusi mati berada di pintu masuk Dermaga Wijayapura, Cilacap, menuju Lapas Nusakambangan.
Setiap pengunjung atau tamu atau bahkan siapa pun yang hendak menuju dermaga akan diperiksa satu per satu secara detail.
“Semua orang yang akan memasuki Pulau Nusakambangan kami sortir, mulai penyeberangan. Kalau tidak punya izin masuk, ya jelas tidak boleh masuk,” ujarnya.
Sementara itu, Jaksa Agung HM Prasetyo mengaku belum menentukan waktu pelaksanaan eksekusi mati tahap kedua terhadap gembong narkoba.
Namun, dia menegaskan eksekusi itu tetap akan dilakukan.
“Saya pastikan tidak ada penundaan,” kata Prasetyo saat mengunjungi Kantor Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta. (LMC-01/Okz)