
Madina, 5/7 (LintasMedan) – Putri Wisata dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nur Asliah (23 th) akan memperkenalkan kuliner khas Mandailing Natal (Madina) di tingkat nasional pada ajang pemilihan Putra Putri Wisata Indonesia 2023 mendatang, di Jakarta.
Meski Provinsi Sumatera Utara (Sumut) juga memiliki perwakilan Putri Wisata, komitmennya untuk memperkenalkan kuliner khas Madina ini karena merupakan daerah asalnya.
“Saya ini orang Madina yang berdarah minang. Saya dinobatkan sebagai finalis Putri Wisata Provinsi Sumbar karena saya mencobanya dari sana ketika ada audisi ditiap provinsi. Jadi saya juga ingin memperkenalkan kuliner khasnya,” kata Nur Asliah, di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Madina, Rabu (5/7).
Dia finalis Putri Wisata dari Provinsi Sumbar pada audisi yang digelar oleh Yayasan Putra Putri Wisata Indonesia bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, beberapa waktu yang lalu.
Karirnya beranjak ketika ikut menggagas Desa Kayulaut sebagai Desa Wisata Kuliner dan Fashion yang pernah diselenggarakan dan diresmikan oleh Dinas Pariwisata dan Dinas PMD Kabupaten Madina. Dan Dia pun menjadi ikon desa itu.
“Saya ingin memajukan tempat kelahiran saya karena Madina banyak kuliner khasnya, seperti Bika Kayulaut. Mungkin dengan cara ini saya dapat memotivasi generasi muda untuk menonjolkan potensi di desanya masing-masing,” impinya.
Namun sebagai Putri Wisata Sumbar, Dia juga terfokus mengangkat jam gadang dan rumah adatnya sebagai objek wisata di ajang tersebut.
Disampaikan, pemilihan Putra Putri Wisata Indonesia ini akan berlangsung pada 26 – 30 Juli 2023. Proses karantinanya dilalui di Hotel 88, Mangga Besar 62, Jakarta, dan grand final di Teater Museum Nasional Indonesia.
Namun karena tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat melalui penguatan dan pengembangan potensi desa melalui kuliner khas Madina, Nur Asliah mendapat respon positif dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Madina.
Plt Kadis PMD Madina, Ahmad Meinul Lubis AP mengharapkan, ke depan dapat berkolaborasi dengan Pemkab Madina melalui kelembagaannya TP PKK yang memang mempunyai beberapa program pengembangan potensi desa melalui desa binaan kabupaten.
“Ini salah satu respon positif dari masyarakat, terutama generasi muda. Mindset yang bagus serta tanggap akan potensi desa yang akan dikembangkan. Itu harapan kita kepada generasi muda,” harap Meinul. (LMC-02)