“Selesaikan pekerjaan hari ini dan jangan tunda sampai besok’, kalimat itu adalah semboyan bagi Rospita Pandiangan SE saat bertugas.
Dia hanya wanita biasa yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan lembaga legislatif DPRD Sumatera Utara.
Namun prinsip Rospita dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara itu pantas dicontoh para perempuan pekerja khususnya di kalangan PNS.
Tentunya sangat tidak berlebihan jika Rospita sosok yang pantas menjadi motivator bagi wanita pekerja di Peringatan International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2016.
Hari di mana para perempuan di seluruh dunia, memperingati keberhasilan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik dan sosial.
“Saya tidak mau menunggu hingga besok, kalau memang bisa diselesaikan ya harus tuntas hari ini,” tegasnya saat berbincang-bincang dengan LintasMedan, kemarin.
Menurut ibu empat anak ini, prinsip itu pula yang membuatnya terus semangat dalam bekerja hingga menjelang masa pensiun setelah 34 tahun mengabdi sebagai PNS.
Apa yang dikatakan Rospita itu memang terbukti dari kesehariannya saat menjalankan tugas di gedung wakil rakyat.
Tak jarang ibu rumah tangga ini, harus berhadapan langsung dengan puluhan bahkan ratusan demonstran yang datang ke gedung DPRD Sumut ingin menyampaikan aspirasi mereka.
Rospita yang menjabat sebagai Kasubag Pelayanan Masyarakat dan Aspirasi, harus menghadapi mereka sendirian, jika tak seorangpun wakil rakyat yang datang menerima pendemo.
Rospita juga berupaya untuk tetap bersabar dan menenangkan pengunjukrasa yang terkadang mengumbar sumpah serapah dan caci maki.
Dia yang penuh sabar dengan ciri keibuannya terus meyakinkan massa bahwa aspirasi mereka segera disampaikan ke para wakil rakyat, hingga akhirnya persoalan selesai pada hari itu.
Tak jarang massa yang datang terus mendesak dan ngotot ingin bertemu dengan wakil rakyat.
Namun meski dibikin repot naik turun gedung DPRD Sumut dan mencari-cari anggota dewan di dalam ruangan mereka, Rospita tetap mampu mengumbar senyum saat bertegur sapa.
“Ini semua memang bagian dari amanah dan tanggungjawab bertugas. Itu sajalah agar membuat tetap semangat dan rasa takutpun hilang,” katanya tertawa.
Rasa bangga juga terpancar dari wajah istri Naken Berutu ini, tatkala dirinya dipercaya sebagai dirigen menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di setiap sidang paripurna DPRD Sumut. (Irma)