Jakarta, 1/2 (LintasMedan) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta memasuki awal pekan ini diprediksi menguat, seiring dengan sentimen minyak dunia yang terus melanjutkan penguatannya.
Data Bloomberg, Senin pukul 09.00 WIB, menunjukkan, nilai tukar rupiah ditransaksikan Rp13.697 per dolar AS, menguat dibandingkan penutupan akhir pekan lalu pada Rp13.778 per dolar AS.
“Pelaku pasar terlihat kembali melakukan aksi jual terhadap dolar AS seiring harga minyak yang kembali menguat,,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Dari dalam negeri, lanjut Reza, penguatan nilai tukar rupiah turut ditopang langkah Lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service yang kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (invesment grade).
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan gerak nilai tukar rupiah akan mengalami penguatan di 2016.
Pada kuartal pertama dan kedua tahun ini, laju rupiah cenderung akan stabil.
Ia menambahkan, kondisi ini tak hanya dipengaruhi faktor domestik saja seperti inflasi dan defisit neraca berjalan (CAD), tetapi juga beberapa indikator di sisi eksternal seperti suku bunga Amerika Serikat (Fed rate) yang diperkirakan akan dilakukan penyesuaian empat kali tahun ini. (LMC-04/berbagai sumber)