Jakarta, 2/5 (LintasMedan) – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengatakan dirinya berprasangka baik pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan disebutnya hanya silaturahmi.
“Saya khusnuzon saja, itu pertemuan silaturahmi. Kami meyakini Demokrat, PAN, Partai Berkarya, Partai Gerindra dan PKS tetap solid,” kata Sandiaga usai menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) di Jakarta, Kamis.
Dia mengaku tidak mengetahui pertemuan Jokowi dengan AHY itu dan dirinya belum dikomunikasikan terkait pertemuan tersebut.
Sandiaga mengaku tidak tahu mengapa AHY bersedia hadir bertemu Jokowi sebelum proses Pemilu usai.
Sandiaga pun menjawab singkat bahwa akan berjuang hingga selesai, terkait pertanyaan apakah kemauan AHY bertemu Jokowi menunjukkan bahwa Demokrat telah menyerah di Pilpres.
Sebelumnya, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bertemu dan berbincang dengan Presiden RI Joko Widodo di ruang kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis sore.
Putra pertama presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu tiba di halaman Istana Negara pada pukul 15.45 WIB.
Undangan Presiden
AHY yang juga Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, menjelaskan kedatangannya ke istana atas undangan Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan yang berlangung sekitar 30 mnit itu, menurut AHY, materi yang dibicarakan adalah seputar masa depan Indonesia.
“Yang jelas semangatnya kita ingin melihat Indonesia ke depan semakin baik dan kita juga harus terus bisa menyumbangkan pikiran dan gagasan. Ini bagian dari semangat demokrasi dan keinginan mewujudkan Indonesia yang semakin baik,” katanya AHY kepada pers di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Menurut Agus, pemerintah dan partai politik harus tetap bertukar pikiran dan saling memberi masukan positif.
Ia menambahkan, masukan yang diberikan tidak hanya mengenai politik praktis, tetapi juga politik yang membangun bangsa.
“Tidak harus selalu berbicara tentang komunikasi politik secara pragmatis, tetapi juga ada hal-hal besar lain dan kita juga harus bisa membangun semangat untuk mewujudkan indonesia semakin baik ke depan,” katanya. (LMC-03/ANC)