Skip to content

Akurat dan Edukatif

Primary Menu
  • Iklan
  • Pedoman Media Cyber
  • Tentang Kami
Live
  • Home
  • Nasional
  • Siapa ‘Aktor’ di Balik Pembakaran Hutan Dan Lahan?
  • Nasional

Siapa ‘Aktor’ di Balik Pembakaran Hutan Dan Lahan?

Lintas Medan 25 September 2015 2 min read

Pembakaran Hutan di Riau.(Foto:LintasMedan/BBC)

Pembakaran Hutan di Riau.(Foto:LintasMedan/BBC)
Pembakaran Hutan di Riau.(Foto:LintasMedan/BBC)

Jakarta, 25/9 (LintasMedan) – Ada sekitar 20 aktor yang terlibat di lapangan dan mendapat keuntungan ekonomi dari pembakaran hutan dan lahan. Sebagian besar dari jaringan kepentingan dan aktor yang mendapat keuntungan ekonomi ini menyulitkan langkah penegakan hukum.

Aksi pemerintah memenjarakan atau menuntut individu serta perusahaan yang diduga membakar lahan tak akan cukup untuk mencegah kabut asap berulang.

Fakta dan kesimpulan ini terungkap dalam penelitian tentang ‘Ekonomi Politik Kebakaran Hutan dan Lahan’ dari peneliti Center for International Forestry Research (CIFOR) Herry Purnomo.

Kerumitan di lapangan, menurut Herry, terjadi karena para pelaku pembakar hutan, baik masyarakat maupun kelas-kelas menengah dan perusahaan selalu berhubungan dengan orang-orang kuat, baik di tingkat kabupaten, nasional, bahkan sampai tingkat ASEAN.

Penelitian Herry Purnomo menemukan bahwa harga lahan yang sudah dibersihkan dengan pembakaran justru akan naik karena siap ditanami kelapa sawit.

“Tidak mudah bagi bupati yang akan menuntut (pembakar hutan), bisa jadi yang punya (kebun) kelapa sawit, membakar hutan, berhubungan dengan partai tertentu yang kuat di daerah, sehingga bupati atau gubernur tidak gampang juga (bertindak), harus melihat konstelasi politik,” kata Herry Rabu.

Aktor-aktor tersebut, berdasarkan hasil penelitiannya, bekerja seperti bentuk “kejahatan terorganisir”.

Ada kelompok-kelompok yang menjalankan tugas berbeda, seperti mengklaim lahan, mengorganisir petani yang melakukan penebasan atau penebangan atau pembakaran, sampai tim pemasaran dan melibatkan aparat desa.

Namun tak hanya di tingkat pusat, pemilik lahan bisa saja kerabat penduduk desa, staf perusahaan, pegawai di kabupaten, pengusaha, atau investor skala menengah dari Jakarta, Bogor, atau Surabaya.

Masing-masing kelompok yang melakukan aktivitas pembukaan lahan akan mendapat persentase pemasukan sendiri, namun rata-rata, pengurus kelompok tani mendapat porsi pemasukan terbesar, antara 51%-57%, sementara kelompok petani yang menebas, menebang, dan membakar mendapat porsi pemasukan antara 2%-14%.

Dalam penelitiannya, Herry menemukan bahwa harga lahan yang sudah dibersihkan dengan tebas dan tebang ditawarkan dengan harga Rp8,6 juta per hektar.

Namun, lahan dalam kondisi ‘siap tanam’ atau sudah dibakar malah akan meningkat harganya, yaitu Rp11,2 juta per hektar.

Lalu tiga tahun kemudian, setelah lahan yang sudah ditanami siap panen, maka perkebunan yang sudah jadi itu bisa dijual dengan harga Rp40 juta per hektar.
Kenaikan nilai ekonomi dari lahan inilah yang membuat aktor-aktor yang diuntungkan berupaya agar kebakaran hutan dan lahan terjadi terus-menerus.(LMC/BBC Indonesia)

Post Views: 8
Tags: Aktor Di balik hutan Pembakaran Siapa

Continue Reading

Previous: BPK RI Buka Lowongan 600 Pegawai Baru
Next: 81 Jemaah Haji Indonesia Masih Hilang

Related Stories

KPU Dorong Peran Strategis Perempuan Pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 KPU Dorong Peran Strategis Perempuan Pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024
2 min read
  • Advetorial
  • Nasional

KPU Dorong Peran Strategis Perempuan Pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

26 September 2023
Presiden Dijadwalkan Buka Kongres XXV PWI Presiden Jokowi Dijadwalkan Buka Kongres XXV PWI
2 min read
  • Headline
  • Nasional

Presiden Dijadwalkan Buka Kongres XXV PWI

24 September 2023
Bus Bandros Siap Layani Peserta Kongres PWI 2023 Bus Bandros Siap Layani Peserta Kongres PWI 2023
1 min read
  • Nasional

Bus Bandros Siap Layani Peserta Kongres PWI 2023

22 September 2023

You may have missed

KPU Uji Publik PKPU Pencapresan, Kampanye sampai Pemungutan Suara
3 min read
  • Advetorial
  • Medan

KPU Uji Publik PKPU Pencapresan, Kampanye sampai Pemungutan Suara

3 Oktober 2023
Masyarakat Sumut Diajak Pahami Fungsi Kain Tradisional Masyarakat Sumut Diajak Pahami Fungsi Kain Tradisional
2 min read
  • Headline
  • Medan

Masyarakat Sumut Diajak Pahami Fungsi Kain Tradisional

2 Oktober 2023
Bantaran Sungai Deli di Kampung Aur Dibersihkan Bantaran Sungai Deli di Kampung Aur Dibersihkan
2 min read
  • Headline
  • Medan

Bantaran Sungai Deli di Kampung Aur Dibersihkan

2 Oktober 2023
Ketua DPRD Sumut Soroti Lonjakan Harga Beras Ketua DPRD Sumut Soroti Lonjakan Harga Beras
2 min read
  • Headline
  • Medan

Ketua DPRD Sumut Soroti Lonjakan Harga Beras

1 Oktober 2023
  • Iklan
  • Pedoman Media Cyber
  • Tentang Kami
  • Beranda
  • Headline
  • Luar Negeri
  • Nasional
  • Sumut
  • Hiburan
  • Kuliner
  • Foto
  • UKM
  • Feature
  • Bisnis
  • Advetorial
  • Sports
  • Hukum
  • Politik
  • Medan
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.