Medan, 7/5 (LintasMedan) – Anggota Komisi X DPR, Sofyan Tan menyesalkan pemasangan plank di depan gedung Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya terkait adanya sengketa lahan.
Menurut Politisi PDI-P itu, plank bertuliskan “Tanah ini milik Mayjen TNI (Purn) Burhanuddin Siagian mantan Pangdam I/BB” yang dipasang di halaman sekolah tersebut terkesan disengaja untuk melakukan teror secara psikologis kepada para siswa sekolah tersebut.
“Padahal anak-anak ini tidak mengerti dengan sengketa-sengketa seperti itu. Mereka adalah generasi bangsa yang ingin mengecap pendidikan,” kata Sofyan Tan saat meninjau kesiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP di Sekolah Cinta Budaya di Komplek MMTC, Jalan William Iskandar Medan, Sabtu.
Dengan berdirinya plank, kata Sofyan menimbulkan kesan sejak dini anak-anak tersebut harus menghadapi rasa takut dan intimidasi.
Sofyan Tan menegaskan akan menyurati pihak terkait tentang berdirinya plank yang dipasang di depan gedung sekolah tersebut.
“Komisi X DPR menjamin bahwa pelaksanaan pendidikan di sekolah ini akan tetap berlangsung. Tidak ada seorangpun yang bisa menutup sekolah ini,” tegasnya.
Menurut dia persoalan hukum sengketa lahanyang sedang dihadapi sekolah tersebut akan diselesaikan secara hukum.
“Soal pendidikan tetap harus berlangsung dan ini menjadi tanggungjawab negara,” cetusnya.
Sofyan Tan yakin bahwa yang memasang plank di dekat sekolah swasta Nasional Plus Cinta Budaya itu hanya keliru dan khilaf.
Di tempat terpisah Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang Rahmadsyah, SH, mengatakan pihaknya akan berupaya ‘memback-up’ sekolah tersebut.
“Terkait persoalan hukumnya silahkan tetap dilanjutkan dan harus sesuai dengan proses hukum,” ujarnya.
Dia meminta kepada pihak penggugat sementara untuk membongkar pagar, untuk tidak melakukan terganggunya proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
Ketua Komisi A DPRD Sumut, Sarma Hutajulu mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membahas permasalahan ini.
Dia menyesalkan persoalan sengketa lahan pribadi sampai membawa-bawa nama institusi TNI.
“Jika ada pihak yang merasa punya hak atas tanah tersebut, silahkan digugat secara hukum,” ujar Sarma.
Seperti diketahui terjadi perseteruan antara mantan Pangdam I/BB Mayjen TNI (Purn) Burhanudin Siagian dengan PT (Pancing Business Centre (PBC) dan Yayasan Cinta Budaya/Chong Wen.
Mayjen TNI (Purn) Burhanudin Siagian memasang tembok setinggi 2 meter di jalan keluar masuk Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya tersebut sehingga akses ke sekolah menjadi terganggu.(LMC)