
Ilustrasi - (Foto: LintasMedan/ist)

Sebagai salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan, memasak sebetulnya tidak membutuhkan keahlian khusus.
Berbekal tekad serta kemauan yang kuat untuk belajar, seseorang sebenarnya bisa melakukannya sendiri secara otodidak, memanfaatkan media internet dan buku resep masakan untuk mencari berbagai macam resep makanan yang ingin Anda buat.
Dengan memasak, Anda bisa membuat sendiri berbagai macam olahan makanan baik yang bercita rasa lokal maupun internasional.
Namun belajar memasak secara otodidak memiliki kelemahan tersendiri daripada belajar secara formal, kegagalan demi kegagalan yang Anda alami sering kali akan membuat Anda menjadi mudah putus asa dan akhirnya berhenti untuk mencoba.
Ada beberapa kesalahan dalam memasak yang secara tidak sadar sering dilakukan yang dapat memengaruhi rasa dan bentuk dari makanan yang sedang diolah, berikut di antaranya:
1. Jangan memanaskan minyak goreng terlalu panas
Idealnya panas yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak goreng supaya siap untuk digunakan adalah berkisar antara 160-190◦C. Usahakan untuk tidak memanaskan minyak goreng lebih dari 200◦C. Hal ini ditujukan supaya zat-zat yang terkandung di dalam minyak goreng tidak cepat rusak yang akhirnya justru bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan kanker.
2. Jangan menggunakan minyak goreng yang sama berkali-kali
Sering dijumpai di warung-warung makan minyak yang digunakan untuk menggoreng telah digunakan selama beberapa kali, bahkan ada yang hingga puluhan kali demi menghemat biaya. Hindari melakukan hal ini karena minyak jelantah atau minyak bekas gorengan sebenarnya sangat tidak baik bagi kesehatan dan dapat mempengaruhi rasa dari masakan. Oleh karena itu, sebaiknya minyak goreng tidak digunakan untuk menggoreng lebih dari 3 kali dan segera buang bila baunya sudah berubah menjadi tengik, supaya masakan yang kita konsumsi tetap memiliki cita rasa dan tetap baik untuk kesehatan kita.
3. Jangan terlalu sering membolak-balik masakan
Jangan terlalu sering membolak-balik masakan, tujuannya supaya tidak merusak teksur dan rasa dari masakan tersebut. Biarkan saja hingga matang merata atau bila perlu tutup rapat-rapat supaya aroma dan rasa tetap terjaga.
4. Jangan mencuci daging
Ada anggapan yang beredar di masyarakat bahwa selama ini supaya daging bersih sebelum diolah terlebih dahulu haruslah dicuci.
Anggapan ini salah dan harus segera diubah, ketahuilah bahwa dengan mencuci daging maka akan memungkinkan bakteri-bakteri berbahaya yang ada di dalam air mentah yang digunakan untuk mencuci akan mencemari daging tersebut. Solusinya adalah pastikan membeli daging di tempat-tempat yang terjaga kebersihannya, tidak terpapar oleh udara terbuka, asap kendaran, debu dan terkena sinar matahari secara langsung. Bila daging jatuh atau kotor lebih baik rendam sejenak dalam air hangat dan bersihkan menggunakan lap atau tisu tebal.
5. Jangan memasak sayuran terlalu lama
Sudah menjadi kebiasaan ibu-ibu di manapun bahwa sayuran harus dimasak hingga benar-benar matang dan empuk, akan tetapi kebiasaan tersebut ternyata salah besar karena sebenarnya vitamin yang terkandung di dalam sayuran sangat mudah rusak akibat panas sewaktu proses memasak, sehingga bagi mereka yang mengonsumsinya sebenarnya tidak mendapatkan manfaat apapun dari sayuran yang mereka makan. Oleh karena itu, sebaiknya sayuran tetap boleh dimasak tetapi tidak lebih dari 10 detik, meskipun teksturnya masih terasa keras yang terpenting adalah kandungan vitamin di dalam sayuran masih banyak dan kuman-kuman telah mati.
6. Jangan mengupas kulit sayuran
Menurut keterangan dari para ahli gizi kelompok sayuran seperti kentang, wortel, terong, ubi, dan mentimun sebaiknya ketika akan diolah tidak perlu dikupas kulitnya, hal ini memang kedengaran sangat aneh sekali, tetapi penelitian tersebut menemukan bahwa kandungan vitamin jutru paling banyak berada di kulit sayuran, sehingga dengan mengupas kulit dari sayuran-sayuran tersebut akan membuat kandungan vitaminnya jadi semakin banyak berkurang.
7. Jangan terlalu sering menggunakan arang
Makanan yang diolah dengan cara dibakar menggunakan arang seperti sate, jagung bakar, steak, ikan bakar, tempe bakar, dan sebagainya memang sangat enak, akan tetapi ada bahaya mengintai yang perlu diwaspadai.
Perlu diketahui bahwa arang kayu sebagai media untuk membakar memiliki dua senyawa karsinogenik yang sangat berbahaya bagi kesehatan, yaitu Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (PAH) dan Amina Heterosiklik (HCA), sehingga bila terlalu sering dikonsumsi maka dapat meningkatkan risiko terserang kanker usus.
Gagal dalam memasak adalah hal yang biasa. Dibutuhkan ketekunan, ketelatenan, dan kesabaran sampai Anda benar-benar mahir melakukannya. Tetaplah terus belajar dan jangan mudah menyerah.
Memasak bukanlah sesuatu yang harus ditakuti melainkan justru harus bisa dinikmati. (LMC/ACI)