Medan, 20/10 (LintasMedan) – Turnamen Marah Halim Cup yang rencananya digelar Pebruari 2016 di Stadion Teladan dipastikan tanpa mengikutsertakan juara bertahan Medan Jaya.
“Tim Medan Jaya saat ini dianggap sudah tidak eksis, hanya tinggal nama dan tak punya pemain makanya tidak bisa diikut sertakan,” kata Ketua Yayasan Marah Halim, Muchsin Pohan, menjawab wartawan, Selasa.
Pihak panitia, Marah Halim Cup XX/2016, merencanakan hanya mengundang 8 tim dalam memeriahkan turnamen tersebut yakni, PSMS Medan, Persinga Ngawi, Persib Bandung, Arema Cronus, Sriwijaya, Mitra Kukar, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.
Seperti diberitakan, turnamen sepakbola bertaraf internasional, Marah Halim Cup kembali digelar setelah vakum sejak 1995.
Pada gelaran terakhir Marahalim Cup Medan Jaya keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan klub Harimau Tapanuli (Hartap) dengan skor 2-0.
Namun, saat ini, kata Muchsin pihaknnya tidak mengundang Medan Jaya karena dinilai tidak lagi merupakan tim berkualitas.
Keberadaan Medan Jaya sampai saat ini, bahkan tidak diketahui, di mana latihan dan apakah ada memiliki pemain.
“Panitia berupaya agar turnamen ini bergengsi, dan menarik untuk ditonton masyarakat. Jadi harus diisi dengan tim-tim berkualitas serta memiliki pemain yang mempunyai nilai jual,” katanya.
Sementara Sekretaris Medan Jaya Syawal Rifai mengakui klubnya tidak ikut serta di turnamen bergengsi itu memang karena tidak ada pemain.
“Bagaimana mau ada pemain, kalau kompetisi juga tidak ada,” ujarnya.
Menurut Syawal, kondisi tersebut diyakini sama dengan klub-klub lainnya, meski menurutnya untuk menyiapkan pemain-pemain handal bukanlah sesuatu yang terbilang sulit.
“Kalau memang panitia ada mengundang, tentu pengurus juga akan berupaya menyiapkan tim,” tegasnya.
Seperti diketahui, Marahalim Cup yang akan digelar nanti juga tanpa mengundang tim-tim luar negeri.
Padahal seperti pada Marahalim Cup XI tim asal Australia dan Bulgaria pernah ikut serta.
Absennya tim luar negeri di turnamen bergengsi ini disebabkan sanksi FIFA terhadap sepakbola Indonesia.(LMC-02)