Oleh Irma Yuni, SE
Medan, 18/1 (LintasMedan) – Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M terus melakukan pembenahan sejak menjabat sebagai Wali Kota Medan pada 26 Februari 2021.
Upaya tersebut dinilai menuai dampak positif dalam pembangunan daerah, ditandai dengan sederet capaian serta penghargaan yang diterima Kota Medan, baik tingkat provinsi maupun nasional.
Selain meningkatkan pelayanan masyarakat terhadap kebutuhan mendasar seperti kesehatan dan pendidikan, Bobby juga fokus pada pembenahan tata kelola pemerintahan, melaksanakan agenda reformasi birokrasi, dan peningkatan berbagai sektor pembangunan.
Namun, di awal masa kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Aulia Rachman menyadari bahwa upaya menata kota terbesar ketiga di Indonesia itu agar menjadi kota yang berkah, maju dan kondusif tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, tentunya memerlukan partisipasi dari semua pihak untuk mau berubah ke arah lebih baik.
Dengan merangkul dan memperkuat semangat kolaborasi, Bobby mengajak seluruh Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) serta perangkat daerah lainnya, untuk terus berinovasi dan bergerak maju, menyelesaikan beragam persoalan yang selama ini kerap dikeluhkan warga.
Persoalan klasik itu, antara lain banjir, jalan rusak, sampah, pelayanan publik yang lamban dan sejumlah permasalahan sosial masyarakat.
Selanjutnya, Wali Kota Medan minta kepada OPD terkait untuk memperkuat sinergitas dalam melaksanakan lima program prioritas yang meliputi penanganan kesehatan, perbaikan infrastruktur, penanganan banjir, kebersihan dan pembenahan kawasan heritage dengan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Perbaikan infrastruktur jalan dan drainase menjadi salah satu program prioritas yang segera dituntaskan demi kenyamanan masyarakat Kota Medan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Sebab, imbas dari kondisi jalan yang tidak baik tersebut, ibukota Provinsi Sumatera Utara ini beberapa tahun lalu sempat dijuluki sebagai “Kota Sejuta Lubang”.
Memasuki awal tahun 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan secara bertahap gencar membereskan masalah “Medan Sejuta Lubang” dan hasilnya mulai terlihat di sejumlah titik.
Pemkot Medan telah melakukan pembetonan dan pengecoran jalan setapak hingga sepanjang lebih kurang 7.000 meter dan melakukan pengaspalan jalan sepanjang 91 ribu meter lebih di sejumlah lokasi.
Seiring dengan program perbaikan jalan, sejumlah drainase yang selama ini menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir juga dibenahi.
Sepanjang tahun 2022, Pemkot Medan telah berhasil mencapai pembangunan drainase dengan kondisi baik sebesar 92 persen.
Berkat kerja keras dan kolaborasi yang dibangun jajaran Pemkot Medan tersebut, Kota Medan akhirnya berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2023 kategori Kota Terbaik pertama di Provinsi Sumatera Utara.
Pembangunan infrastruktur pada tahun 2023 kembali masif dilaksanakan di Kota Medan karena Pemkot setempat mempunyai kekuatan anggaran hingga sebesar Rp7,86 triliun.
Secara proporsi dan kekuatan anggaran tersebut Pemkot Medan bisa membangun sekaligus mengubah wajah Kota Medan yang perencanaannya sudah dimatangkan jauh sebelum pembangunan fisik dilakukan.
Untuk mengurai kemacetan, Pemko Medan tahun 2023 memulai pembangunan terowongan atau underpass Jalan HM Yamin yang menghubungkan Jalan Jawa dengan Jalan Gaharu, Kecamatan Medan Timur.
Jalan bawah tanah tersebut merupakan underpass pertama yang dibangun memakai dana APBD Kota Medan.
Total biaya pembangunan underpass yang panjangnya 426 meter dengan lebar 10 meter dan panjang terowongan (tunnel) 26 meter tersebut sebesar Rp170,653 miliar lebih.
Seolah tak mau kalah dengan Jakarta dan kota-kota besar lain, Medan kini tengah melakukan revitalisasi Kesawan menjadi wisata heritage. Kawasan Kota Lama Kesawan direvitalisasi untuk mengembalikan fungsinya sebagai kawasan heritage.
Kawasan kota tua di Medan ini diklaim bakal makin rupawan. Sejumlah pekerjaan perbaikan trotoar hingga saluran drainase terus dikebut.
Di bidang kesehatan, Pemkot Medan juga terus berbenah dengan memberikan pelayanan kesehatan sebagai bentuk pelayanan dasar yang wajib diberikan kepada masyarakat.
Bahkan, Bobby Nasution telah mencanangkan RSUD Dr Pirngadi Medan sebagai rumah sakit rujukan penanganan stroke akut, serta mendorong kerjasama dengan berbagai rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan guna mewujudkan Medan Medical Tourism.
Dengan demikian masyarakat bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu tanpa hambatan finansial.
Optimalisasi kualitas pelayanan kesehatan tersebut membuat Pemkot Medan berhasil meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) tahun 2023 dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Penghargaan ini diberikan karena Kota Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution berhasil mencapai jumlah kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melebihi 95 persen dari jumlah penduduk.
Khusus dalam hal pembenahan bangunan-bangunan bersejarah atau heritage dan pemberdayaan UMKM, Pemkot Medan hingga saat ini masih melaksanakan percepatan pembangunan proyek revitalisasi Lapangan Merdeka.
Di sekitar Lapangan Merdeka nantinya akan berdiri tiga pusat heritage yaitu Kantor Pos menjadi Pos Bloc dan tempat baru pengembangan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM.
Dalam upaya mewujudkan tranportasi publik modern yang ramah lingkungan berbasis jalan raya, Wali Kota Medan baru-baru ini telah pula meluncurkan bus listrik gratis.
Operasional bus listrik gratis ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan hasil kolaborasi antara Pemkot Medan dengan PT Kalista.
Di samping pembangunan fisik, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Medan itu menyoroti permasalahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Bobby berpendapat bahwa kasus penyalahgunaan narkoba ini erat kaitannya dengan tindakan kriminal yang marak terjadi.
Salah satu langkah strategis untuk meminimalisir masalah penyalahgunaan barang haram di kalangan remaja, Wali Kota Medan berencana mendirikan sekolah negeri bertaraf internasional, sehingga kota multietnis ini mampu melahirkan lebih banyak lagi sumber daya manusia (SDM) unggul agar ikut berperan mendukung terwujudnya Indonesia emas di tahun 2045.
Harus diakui, di tengah kondisi Kota Medan saat ini membutuhkan percepatan pembangunan secara simultan, masih banyak tugas-tugas yang harus dilakukan Pemkot Medan dengan visi dan misi yang jauh kedepan yakni menjadikan Kota Medan sebagai kota bisnis berwawasan lingkungan.
Wali Kota Medan dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan pesan dan harapan kepada masyarakat agar bersabar dan memberi waktu dengan sejumlah agenda pembangunan yang sedang dan akan dilakukan, karena setelah selesai manfaatnya dapat dirasakan.
Bobby menyatakan optimis sederetan program prioritas yang telah maupun sedang dilaksanakan akan turut memberi kontribusi besar bagi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Begitupun, ia juga berharap agar program penanganan kesehatan, pembenahan infrastruktur, kebersihan, penanganan banjir, penataan heritage sekaligus pemberdayaan UMKM di Medan terus berlanjut dan ditingkatkan.
Tahun 2024 menjadi tahun terakhir Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan. Di tahun ini juga ia berjanji akan menyelesaikan semua program pembangunan yang telah dicanangkannya. (Penulis adalah wartawan LintasMedan.com)