Medan, 7/7 (LintasMedan) – Aktivis perempuan yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Srikandi Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ade Rosda, medesak Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Ahmad Fatoni mencopot Rosmaida Asianna Purba dari jabatan kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Medan.
“Kepala SMA Negeri 8 Medan Rosmaida Asianna Purba telah membuat kebijakan yang diduga kuat didasarkan atas konflik kepentingan, sehingga berimbas kepada salah satu siswi kelas XI di sekolah tersebut tidak naik kelas,” katanya di Medan, Minggu (7/7).
Seharusnya, menurut dia, siswi kelas XI SMAN 8 Medan Maulidza Sari dengan nilai rapor tergolong baik tidak perlu ditetapkan sebagai siswi yang tinggal kelas di tengah penerapan Kurikulum Merdeka sekarang ini
Ade Rosda juga menegaskan tidak sependapat jika Maulidza Sari terpaksa tidak naik kelas karena berkaitan dengan laporan orang tua siswi tersebut ke Polda Sumut terkait dugaan korupsi di SMAN 8 Medan.
Dia meminta agar SMAN 8 Medan lebih fokus kepada pembinaan siswa. Sehingga tidak harus melibatkan siswi tersebut dalam urusan pelaporan orang tua siswa ke Polda Sumut.
“Oleh karena itu, Pj. Gubernur Sumut yang baru harus segera mencopot Kepala SMAN 8 Medan yang telah memicu preseden buruk di dunia pendidikan, khususnya di Sumut,” ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis menyebut pihaknya sudah meminta agar Rosmaida membatalkan keputusan terkait siswi SMAN 8 Medan Maulidza Sari yang tinggal kelas.
Permintaan itu, menurut dia, karena didasari adanya kelalaian dari pihak sekolah yang tidak mensosialisasikan aturan soal absensi.
Haris menyebut Maulidza Sari memiliki jumlah absensi sebanyak 34 hari, namun sekolah dinilai lalai karena tidak ada pembinaan terhadap siswa yang seharusnya dilakukan pemanggilan orang tua.
“Saya sudah menyurati Kepala SMAN 8 Medan Rosmaida Asianna Purba untuk mengevaluasi keputusannya, supaya dianulir,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala SMAN 8 Medan Rosmaida Asianna Purba dalam keterangannya kepada pers baru-baru ini menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan kelas Maulidza Sari.
Alasannya, kata dia, keputusan itu dikeluarkan melalui hasil rapat para guru. (LMC-02)