

Medan, 22/5 (LintasMedan) – Bawaslu Sumatera Utara mengajak berbagai komunitas bergotong royong awasi pesta demokrasi di provinsi ini.
Komunitas dari berbagai latar belakang membangun komitmen mengawasi tahapan pemilihan, mencegah terjadinya pelanggaran di setiap tahapan.
Ketua Bawaslu Sumut Syafrida R Rasahan mengatakan, tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dimulai Agustus 2017, bersama dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di delapan kabupaten/kota lainya. Tahapan Pilkada akan beririsan dengan tahapan pemilihan legisaltif dan pemilihan presiden tahun 2019.
“Kami memang harus menggandeng seluruh pihak, kita sebarkan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa Pilgubsu sebentar lagi dan untuk pengawasannya mari kita awasi bersama. Kalau ada yang salah informasikan kepada kami, ingatkan kami dan juga ingatkan petugas dilapangan. Itu semangat yang kita ingin bangun,” kata Syafrida R Rasahan saat membuka Rembuk Komunitas “Ayo Gotong Royong Awasi Pilgubsu 2018,” di Garuda Plaza Hotel, Medan, Senin.
Anggota Bawaslu Sumut Aulia Andri mengatakan, keterlibatan seluruh komunitas masyarakat tersebut menjadi salah satu penentu keberhasilan pengawasan Pilgubsu 2018. Peran masyarakat mengawasi tahapan sangat penting mengingat wilayah Sumut yang sangat luas dan penduduk lebih 13 juta jiwa.
Sedangkan jajaran pengawas hanya tiga orang tingkat provinsi, tiga orang tingkat kabupaten/kota, tiga orang tingkat kecamatan, satu orang di setiap desa dan keluarahan dan satu orang pengawasan di setiap TPS yang diperkirakan sebanyak 16.000 orang.
“Sumatera Utara ini sangat luas, dengan demikian pengawasan dari masyarakat itu sendirilah yang akan sangat membantu kinerja kami sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan pengawasan. Seluruh komunitas memiliki peran penting dalam pengawasan ini,” ujarnya.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Sumut ini menyampaikan, harapan kiranya komunitas turut serta menyebarkan informasi kepemiluan melalui rutinitas dan even komunitas. Dia mencontohkan, komunitas yang memiliki agenda touring keliling Sumut dapat menjadi mitra pengawasan. Komunitas yang bergerak di bidang sosial menyebarkan informasi dalam kegiatan dan komunitas di bidang informasi dan teknologi (IT) menyebarkan informasi melalui sosial media.
Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin mengatakan, masyarakat sebagai pemilih merupakan aktor utama dalam pesta demokrasi. Masyarakat yang menentukan kualitas demokrasi.
“Sebenarnya, aktor utama sebagai penentu demokrasi adalah masyarakat,” katanya.
Dia mengatakan, dalam sebuah evet pemilihan, kerap peserta menghimpun dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. “Silahkan saja memberikan dukungan, tapi harus tetap mengawasi koridor,” katanya.
Kesempatan itu disampaikanya juga, politik bisa memecah belah. Antar tetangga yang selama ini baik berkomunikasi bisa renggang karena beda pilihan. Bahkan peluang isu perpecahan suku, agama, ras dan antargolongan bisa terjadi.
Rembug Komunitas yang digagas Bawaslu Sumut dihadiri berbagai komunitas dengan program dan latarbelakang berbeda. Hadir diantaranya Komunitas Seni Medan, Stand Up Comedy, Foto, Komunitas Jurnalis, Biola dan Pemusik Medan, JeDe, Xtrim Indonesia, Mapala, Disabilitas, Film Indie, Youtubers, IT, Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Sumut dan Medan, Cempaka, Sibuk Jumat, Kopasude, Republik Medsos dan lainya.
Komunitas stand up comedy dan komunitas biola dan musik Medan turut menyumbangkan hiburan. Di akhir acara, komunitas menandatangani Komitmen Gotong Royong Awasi Pilgubsu 2018 di dinding yang disiapkan Bawaslu Sumut.(LMC-02)