Bandung, 28/9 (LintasMedan) – Sejumlah pedagang dadakan turut mencari peruntungan selama gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat.
Mereka memenuhi tiap-tiap venue pertandingan, seperti terlihat di GOR Padjajaran Kota Bandung.
Halaman GOR yang terletak di inti kota Bandung itu dipenuhi sejumlah pedagang yang menjual ragam kaos dan aksesoris PON.
Salah seorang pedagang M Zairham Arif Daulay, 18, warga Kecamatan Medan Tembung Sumatera Utara, mengaku omset yang diperoleh dari hasil jual kaos PON dan sablon logo nama cukup lumayan.
“Berkisar Rp3 juta sampai Rp5 juta perhari,” katanya, Selasa.
Dia mengaku sengaja datang ke Bandung, bahkan dengan menggunakan transportasi pesawat udara dari Medan.
Zairham mengatakan sebagai pedagang dadakan dia selalu berpindah-pindah dan menggelar dagangan jika ada perayaan besar.
“Biasanya saya bersama ayah menggelar dagangan di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU),” katanya.
Namun saat ini dia nekad mencoba peruntungan digelaran PON, meski biaya sewa tempat yang harus dibayar terbilang mahal, yakni Rp1 juta/hari.
“Kalau omset perhari bisa mencapai Rp juta barulah agak lumayan,” ujarnya.
Meski demikian, sebutnya mereka bisa berdagang dan mengais rezeki dengan aman karena tidak lagi diganggu oleh sejumlah pungutan liar (pungli) atau dikenal dengan istilah ‘uang preman.
“Tidak ada, warga disini semua baik-baik dan kami saling membantu sesama pedagang,” ucapnya. (LMC-02)