
Madina, 6/9 (LintasMedan) – Rendahnya partisipasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 lalu, KPUD Mandailing Natal (Madina) mengajak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bekerjasama meningkatkan partisipasi pemilih.
“Terlaksananya kegiatan ini tergantung pemerintah daerah, karena mereka yang mengelola anggaran. Kalau program ini sebenarnya sudah launching di KPU RI,” sebut Komisioner KPU Madina, M Husein, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, Senin (6/9).
Husein mengatakan, untuk terlaksananya program itu, KPU RI menginginkan anggaran tersebut dapat ditampung di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kita sepakat mengembangkan program ini dengan Kesbangpol. Namun menyangkut anggaran apa sudah masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau tidak, kita belum tahu,” ucapnya.
Disebut, ada beberapa kecamatan, desa maupun kelurahan di Kabupaten Madina yang tingkat partisipasi pemilihnya masih rendah. Terutama Kelurahan Simangambat, Kecamatan Siabu, partisipasi pemilih pada pemilihan kemarin paling rendah, hanya 35 persen. Dan kecamatan yang paling rendah juga Siabu, 52 persen.
Selain Siabu, juga ada Kecamatan Panyabungan Utara, partisipasi pemilih 53 persen. Sementara untuk kecamatan lainnya, Husein berujar di atas rata-rata.
Namun terkait anggaran, Kepala Bidang Parpol Ormas, Kesbangpol Madina, Sudrajat Putra mengatakan kegiatan tersebut belum tertampung di dalam Surat Penyediaan Dana (SPD) karena surat edaran KPU masuk di pertengahan 2021.
“Kegiatan yang melalui APBD itu ada proses, tidak mungkin kita lakukan di sini kecuali di PAPBD 2021, itu pun kalau disetujui oleh DPRD. Kalau juga tidak memungkinkan akan kita usulkan di APBD 2022. Namun tetap kita upayakan di PAPBD,” sebut Sudrajat.(LMC-04)