Medan, 3/8 (LintasMedan) – Dua harimau sumatera penghuni Taman Margasatwa Ragunan (TMR) yang sempat positif Covid-19, dinyatakan telah sembuh.
Kedua hewan karnivora ini tak lagi menunjukkan gejala Covid-19.
Saat ini, pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) melakukan penelusuran kepada para petugas yang merawat satwa harimau.
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang mengatakan, Harimau Sumatera Hari dan Tino dirawat oleh tiga orang perawat.
“Ada tiga orang (perawat), sekarang sedang menjalani tes swab,” kata Wahyudi saat , Senin (2/8).
IA mengungkapkan, tiga orang perawat Hari dan Tino itu dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19.
Namun, sebagai langkah antisipasi, manajemen Taman Margasatwa Ragunan tetap melakukan tracing kepada tiga perawat tersebut.
“Untuk petugas perawat harimau tidak menunjukan gejala, fit ya. Artinya mereka semua normal-normal saja sehat ya, tapi kan belum dibuktikan dengan swab ya, hari ini tes swab,” ujar dia.
Kepala Unit Pengelola TMR dokter Endah Rumiyati mengatakan, dua harimau Sumatera itu mulanya menunjukkan gejala dan perubahan perilaku.
“Gejala klinis yang ditimbulkan atau ditunjukkan oleh satwa tersebut yaitu satwa tersebut batuk, napasnya terlihat berat, ada cairan dari hidung,” kata Endah.
Selain itu, Endah juga menyebut nafsu makan Hari dan Tino mengalami penurunan.
Tim medis TMR kemudian memberikan obat antibiotik dan antiradang serta multivitamin.
“Tes PCR-nya tanggal 14 Juli, hasilnya (positif Covid-19) tanggal 15 Juli 2021,” ujar dia.
Saat ini, Endah mengungkapkan, Harimau Sumatera Hari dan Vino sudah tidak menunjukkan gejala klinis Covid-19.
“Jadi di sini tim medis kami tetap melakukan observasi karena kami sendiri melihat bahwa satwa tersebut secara klinis sudah tidak menunjukkan gejala klinis sakit lagi, dan akan kami lanjutkan dengan uji laboratorium untuk memastikan satwa tersebut benar-benar negatif Covid-19,” ungkap Endah.
Selain dua Harimau Sumatera tersebut, Endah memastikan tidak ada satwa lain yang terpapar Covid-19.
“Selain harimau Hari dan Tino tidak ada satwa di dalam TMR ini yang menunjukkan gejala Covid-19. Jadi hanya harimau Hari dan Tino,” ujar Endah.
Ia mengatakan, pihaknya tidak melakukan tes terhadap satwa yang tidak memiliki gejala Covid-19.
Namun, sambungnya, tidak menutup kemungkinan pengelola TMR bakal melakukan tes Covid-19 terhadap seluruh satwa.
“Kami tidak melakukan tes untuk satwa yang tidak menunjukkan klinis sakit. Tetapi mungkin ke depan tidak menutup kemungkinan apabila kami ingin mengecek semua satwa, ke depan kami akan coba kita pikirkan agar kita lebih tahu,” ujar dia
Setelah dua ekor harimau Sumatera bernama Fino dan Hari terpapar Covid-19, pengelola Taman Margasatwa Ragunan langsung melakukan perawatan.
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Dr. Endah Rumyati mengatakan, petugas yang merawat kedua hewan tersebut menggunakan alat pelindung diri (APD).
Sebab, tim medis TMR ini bersentuhan langsung dengan hewan yang terpapar Covid-19.
“Mereka tetap mematuhi prokes selama merawat dua harimau Sumatera ini,” ujarnya kepada Wartakotalive.com, Minggu (1/8).
Perawatan hewan yang terpapar Covid-19 sama seperti tim medis merawat manusia yang terpapar.
Karena virus ini sangat berbahaya dan efek kematiannya juga cepat.
Selain menggunakan APD, obat yang diberikan juga sama seperti manusia yang terpapar Covid-19.
Misalnya obat antibiotik cefdroxil, antihistamin, peragil dan anti radang dexametasol.
“Juga tetap kita kasih multivitamin,” ujarnya.
Sampai saat ini, kedua harimau itu tetap dalam pantauan tim kesehatan TMR.
Rencananya, kata Endah, dalam waktu dekat ini kedua hewan itu bakal menjalani swab PCR di Studi Satwa Primata, Bogor, Jawa Barat.
Tapi dia tidak tahu apakah hewan ini akan dibawa ke sana atau petugas swab PCR yang akan datang.
“Biasanya ada timnya mereka yang datang, tapi nanti kita akan koordinasi lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, dua harimau asal Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) bernama Hari dan Tino terpapar Covid-19 pada 9 Juli 2021 lalu.
Sementara, ayah dari Tino bernama Hari terpapar Covid-19 pada 11 Juli 2021.
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Dr. Endah Rumiyati tidak bisa menjelaskan dua harimau itu terpapar Covid-19 dari mana.
Menurut dia, kedua hewan ini menunjukan gejala klinis Covid-19 yakni batuk, seperti sesak nafas dan keluar cairan dari hidung.
“Nafsu makannya juga menurun dan aktivitasnya juga berkurang,” ujar dia kepada Wartakotlive.com.
Endah tidak bisa memastikan apakah Covid-19 yang menyerang dua harimau ini karena makanan yang dipegang perawat atau tidak.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi kesigapan tim dokter TMR dalam mendeteksi penyakit dan menangani kedua Harimau bernama Hari dan Tino tersebut.
“Kami bersyukur bahwa mereka tertangani dengan baik. Apresiasi kepada tim medis di TMR yang pertama mendeteksi dini melihat gejala-gejala langsung bertindak melihat gejala melakukan langkah langkah yang benar,” kata Anies kepada awak media di kandang satwa Harimau, Minggu (1/8/2021).
Kata Anies, berkat kesigapan dari tim dokter TMR, saat ini kedua Harimau berusia 12 dan 9 tahun itu bisa terlindungi dan sekarang menunjukkan tanda tanda sudah pulih.(LMC/net)